6 Fakta Pohon Pisang Raksasa 'Aladin' Tumbuh Subur di Ponorogo
Pohon milik Ladi Harjo ini tumbuh subur di areal persawahan Dusun Setumbal, Desa Jurug, Kecamatan Sooko, Ponorogo. Pohon ini tumbuh secara tidak sengaja dan memiliki sejumlah keunikan.
Berikut fakta-fakta soal pohon pisang tersebut:
1. Berawal dari Tanam Porang
Sang pemilik, Ladi Harjo (68) mengaku, awalnya ia membeli benih porang dari tetangganya. Tetiba, lahannya yang ditanami porang tumbuh pohon pisang. Akhirnya, pisang tersebut dibiarkan tumbuh begitu saja.
Pisang yang tak sengaja ditanam sejak 1,5 tahun lalu itu makin tumbuh hingga kini. Saat Ladi memupuk tanaman porang miliknya, tak sengaja pisang pun ikut terpupuk. Perawatannya hanya dipupuk kandang, kompos dan organik.
2. Batangnya Mirip Daun Sawi
Pantauan detikJatim, pisang raksasa ini berbeda dengan tanaman pisang pada umumnya. Selain karena ukurannya yang besar, pun bagian batang itu berbentuk seperti daun sawi. Ada batang dengan ujung daun, batangnya pun tipis dan lebar. Saat tidak ditali bagian batang, batangnya bakal melebar layaknya sawi.
Meski sudah berumur 1,5 tahun, pohon pisang ini belum muncul tanda-tanda berbuah. Menariknya, daun pisang ini tampak utuh dan tidak sobek. Sedangkan batangnya tinggi besar.
3. Getahnya Kuning dan Tak Bau Seperti Pisang
Pohon pisang raksasa ini juga punya keunikan sendiri. Ladi menyebut pohon pisang raksasa miliknya memiliki getah berwarna kuning serta tak memiliki bau pisang.
Kepala Dusun Setumbal, Sunari mencoba memotong satu lembar batang pohon pisang tersebut. Ternyata, memang benar getahnya berwarna kuning. Sedangkan pohon pisang biasa, getahnya berwarna putih.
4. Asal-usul Pohon Pisang Raksasa Diberi Nama Aladin
Saat ini, tanaman pisang raksasa ini diberi nama pisang Aladin. Sebab, plesetan dengan nama pemilik pisang, Ladi. Kades Jurug Sukamto mengaku dirinya yang memberi nama Aladin. Mengapa?
"Karena pemilik pisang bernama Ladi, akhirnya saya plesetkan jadi Aladin," tutur Sukamto.
5. Pakar Pertanian Buka Suara Soal Pohon Pisang Raksasa
Pakar pertanian Prof Kuswanto pisang itu adalah jenis pisang kepok jika dilihat dari batangnya. "Kelihatannya itu karena tambahan nutrisi, seperti pupuk," kata Prof Kuswanto.
Menurutnya, jika pertumbuhan pisang adalah imbas dari pupuk, maka batang bisa subur dan membesar. Bentuk batangnya bisa mirip seperti daun sawi karena pelepah batang semu yang sudah terbentuk sejak kecil.
"Jadi tidak mampu membungkus sempurna akibat batang yang tumbuh subur," imbuh guru besar yang menekuni bidang Pemuliaan Tanaman itu.
Prof Kuswanto menambahkan, pupuk yang digunakan kemungkinan mengandung banyak nitrogen. Sehingga dapat merangsang tanaman untuk tumbuh vegetatif dan sampai umur 1,5 tahun/belum berbunga. "Tetapi dia akan tetap berbunga, walau lambat," jelas dia.
6. Pohon Pisang Raksasa akan Dibudidayakan
Pohon pisang ini akan dibudidayakan. Pemerintah desa setempat melihat ini sebagai potensi unggulan desanya. Sebab, pohon tersebut bisa menarik wisatawan datang karena penasaran. Pun juga karena nilai pohon pisang bisa dimanfaatkan. Mulai dari daun hingga batang.
Kades Jurug Sukamto berencana mengundang peneliti dari akademisi untuk mengetahui cara membudidayakan pisang 'Aladin' ini di desanya. Sebab, hingga saat ini dia belum mengetahui cara pembudidayaannya.
Sukamto berharap Pemkab Ponorogo melalui Dinas Pertanian bisa melakukan penelitian di desanya. Selain meneliti penyebab tumbuhnya pisang raksasa ini di desanya pun juga bagaimana cara pengembangbiakannya.
Simak Video "Melihat Pohon Pisang Raksasa 'Aladin' di Ponorogo"
[Gambas:Video 20detik]
(hil/hil)
Komentar
Posting Komentar