Alasan Chechnya Membantu Rusia dalam Invasi ke Ukraina - SINDOnews

 

Alasan Chechnya Membantu Rusia dalam Invasi ke Ukraina

Sabtu, 05 Maret 2022 - 06:30 WIB
Alasan Chechnya Membantu Rusia dalam Invasi ke Ukraina
Pemimpin Republik Chechnya Ramzan Kadyrov berpidato di Grozny, Rusia, 25 Februari 2022. Foto/REUTERS
A A A
GROZNY - Chechnya menjadi sorotan setelah mengirimkan pasukan militernya untuk mendukung invasi Rusia ke Ukraina.

Dilansir dari laman as.com, Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov menurunkan 10.000 prajurit untuk memperkuat pertahanan Rusia di wilayah Ukraina.

Dia menyetujui bahwa menyerbu Ukraina adalah keputusan yang tepat dan siap melaksanakan perintah Presiden Rusia Vladimir Putin dalam keadaan apa pun.

Baca juga: Presiden Ukraina Zelensky Diduga Lari ke Polandia, Sembunyi di Kedubes AS

Ramzan Kadyrov bahkan terang-terangan menyebut diri sebagai “prajurit kaki” Putin. Kadyrov adalah putra Akhmad Kadyrov, presiden pertama Republik Chechnya.

Baca juga: Ukraina Desak Rusia Didepak dari Kursi Dewan Keamanan PBB, Ini Kata AS



Ayahnya dulu adalah pemberontak dalam Perang Chechnya Kedua, sebelum akhirnya memutuskan untuk menjadi pro-Moskow.

Baca juga: Intel Rusia: Para Teroris Dikirim ke Donbass, Dilatih di Pangkalan Al-Tanf AS

Pada 2000, setelah Rusia menguasai Chechnya, Putin mengangkat Akhmad sebagai kepala administrasi Republik Chechnya, lalu resmi menjadi presiden pada tahun 2003.

Akan tetapi, Akhmad Kadyrov tewas dalam serangan bom pada 2004. Lalu, Putin kembali berinisiatif untuk menunjuk Ramzan sebagai pengganti ayahnya menjadi Presiden Chechnya.



Menurut laporan Human Rights Watch, Ramzan melakukan banyak pelanggaran hak asasi manusia terhadap warga Chechnya oleh pasukan keamanan yang didukung Kremlin.



Selain itu, kedekatannya dengan Putin dan bantuan Rusia yang kerap menyokong pembangunan Chechnya menjadi alasan mengapa Ramzan sangat mendukung keputusan Rusia.

Chechnya sendiri merupakan negara otonom bagian dari Federasi Rusia. Letaknya di barat daya Rusia, di wilayah pegunungan Kaukasus.

Suku asli dari negara tersebut disebut sebagai Suku Chenchen dengan mayoritas penduduknya Muslim. Pada abad ke-19, wilayah tersebut berhasil direbut Rusia, yang membuat warga Chenchen dan Ingush harus mengungsi ke Timur Tengah.



Lalu ketika Uni Soviet runtuh, masyarakat Chechnya berusaha mendapatkan kembali kemerdekaan dari Rusia. Hal tersebut menyebabkan pecah Perang Chechnya pertama pada tahun 1994.

Chechnya berhasil mengalahkan Rusia dan mendapatkan kemerdekaan de facto pada 1995.

Namun, Rusia kembali menyerbu Chechnya pada tahun 1999. Mereka menduduki Ibu Kota Grozny.

Hingga pada 2003, diterbitkan konstitusi di mana Rusia sepakat memberikan kekuasaan penuh atas Chechnya, dengan syarat negara tersebut tetap berada dalam lingkup Federasi Rusia.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya