Arti Peribahasa dalam Lagu Tulus 'Hati-hati di Jalan', Kamu Sudah Tahu? - detedu - Opsiin

Post Top Ad

demo-image

Arti Peribahasa dalam Lagu Tulus 'Hati-hati di Jalan', Kamu Sudah Tahu? - detedu

Share This
Responsive Ads Here

 

Arti Peribahasa dalam Lagu Tulus 'Hati-hati di Jalan', Kamu Sudah Tahu?

Novia Aisyah - detikEdu
Senin, 14 Mar 2022 16:00 WIB
Arti peribahasa dalam lagu Tulus 'Hati-hati di Jalan'. Foto: Thought Catalog on Unsplash
Jakarta - Terdapat peribahasa yang disematkan dalam lirik lagu terbaru Tulus berjudul 'Hati-hati di Jalan'. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) jelaskan pengertian peribahasa tersebut melalui media sosial mereka.

Lirik yang mengandung peribahasa tersebut berbunyi, "Kukira kita asam dan garam. Dan kita bertemu di belanga."

Sementara, dalam bahasa Indonesia terdapat peribahasa yang berbunyi, "Asam di gunung, garam di laut, bertemu di belanga."

Baca juga:

Disebutkan oleh BIPA Kemendikbudristek, makna dari peribahasa ini adalah sesuatu yang telah ditakdirkan bersama walaupun dipisahkan sejauh mungkin, pada akhirnya akan tetap bersama.

Berdasarkan KBBI, peribahasa mempunyai dua definisi. Pertama, peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu. Di dalamnya juga termasuk perumpamaan, ungkapan, atau bidal.

Kedua, peribahasa adalah ungkapan atau kalimat yang ringkas dan padat, mengandung perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup, atau juga aturan tingkah laku.

Macam-macam Peribahasa

Dikutip dari berjudul Peribahasa, Puisi, Pantun, Sajak yang ditulis oleh teguh Indriawan, peribahasa digolongkan ke dalam dua kelompok yaitu yang bermakna lugas dan simbolis.

Peribahasa bermakna lugas ada dua, yakni bidalan dan pepatah. Kemudian, peribahasa bermakna simbolis adalah perumpamaan.

1. Pepatah

Pepatah punya pengertian dan bentuk yang mirip dengan bidalan. Perbedaanya adalah, pepatah punya rangkaian perkataan berpatah-patah.

Isi pepatah bersifat ringkas, bijak, dan seakan diucapkan untuk mematahkan perkataan orang lain, misalnya:

Sekali air di dalam, sekali pasir berubah.

Artinya, setiap berganti penguasa, maka berganti juga peraturan yang harus dipatuhi oleh masyarakat.

2. Bidalan

Bidalan adalah susunan kata-kata yang berisi teladan, pengajaran, dan perbandingan. Peribahasa jenis bidalan sudah digunakan secara umum oleh orang Melayu dan kerap dimasukkan ke bentuk puisi karena punya irama dan rima. Contohnya:

Bagai kerakap di atas batu

Hidup segan mati tak mau

Arti bidalan di atas adalah penggambaran keadaan seseorang yang serba sulit.

Baca juga:

3. Perumpamaan

Perumpamaan merupakan susunan dari kata-kata yang indah, ringkas, kemas, dan mengandung maksud tersirat. Perumpamaan dan pepatah punya karakter yang sama. Keduanya punya isi yang ringkas, bijak, dan seakan diucapkan untuk mematahkan ucapan orang lain.

Kata yang menandai sebuah perumpamaan adalah awalan bagai, laksana, ibarat, umpama, dan seperti, misalnya:

Bagai duduk di atas bara

Artinya adalah seseorang yang tengah dilanda bingung dan bimbang dalam hatinya.

Itulah pengertian peribahasa dalam lagu milik Tulus 'Hati-hati di Jalan'. Bagaimana menurut detikers?


Simak Video "Memaknai 1 Dekade Tulus Berkarya di Industri Musik"



(nah/lus)

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages