AS Tuduh China Sulap 3 Pulau di Laut China Selatan Jadi Basis Militer - CNN Indonesia - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

AS Tuduh China Sulap 3 Pulau di Laut China Selatan Jadi Basis Militer - CNN Indonesia

Share This

 www.cnnindonesia.com

AS Tuduh China Sulap 3 Pulau di Laut China Selatan Jadi Basis Militer

CNN Indonesia
4-5 minutes
Senin, 21 Mar 2022 13:19 WIB

Pejabat militer Amerika mengklaim China telah mengubah tiga pulau buatan di Laut China Selatan sebagai pangkalan militer.

Penampakan Subi Reef, salah satu pulau buatan China di Laut China Selatan, diambil dari udara. (Foto: TED ALJIBE / AFP)

Jakarta, CNN Indonesia --

Pejabat militer Amerika Serikat mengklaim China telah menempatkan berbagai alat utama sistem pertahanan (alutsista) dan perangkat militer lainnya pada tiga pulau buatan di Laut China Selatan (LCS).

Komandan Armada Militer AS di kawasan Indo-Pasifik, Laksamana John C Aquilino, mengatakan China melengkapi tiga pulau reklamasi dengan persenjataan seperti sistem rudal anti kapal dan anti pesawat, peralatan laser, dan jamming, hingga belasan jet tempur.

"Saya kira selama 20 tahun terakhir, kami telah menyaksikan penumpukan militer terbesar sejak Perang Dunia II oleh China," kata Aquilino kepada Associated Press, Minggu (20/3).


Menurut Aqulino, tindakan China tak sejalan dengan pernyataan Presiden Xi Jinping yang menyebut tak akan mengubah pulau yang Beijing bangun di Laut China selatan menjadi pangkalan militer.

Aquilino menilai China berniat memamerkan seberapa besar dan modern militernya dengan mengerahkan alutsista ke pulau-pulau buatannya itu.

"Mereka (China) telah meningkatkan semua kemampuan mereka dan penumpukan persenjataan ini membuat kawasan (tiga pulau di LCS) tidak stabil," sambung Acquillino.

Sejauh ini, tak ada komentar langsung dari pejabat China. Beijing selama ini memang bersikeras mengklaim sebagian besar Laut China Selatan sebagai wilayah kedaulatannya.

Salah satu pangkalan militer yang dikuasai China di LCS terletak di Kepulauan Spratly. Wilayah ini merupakan area yang diperebutkan China dan banyak negara seperti Vietnam dan Filipina.

Klaim itu diutarakan Aquilino di atas pesawat pengintai AL AS yang sedang terbang di dekat pos terdepan China di Kepulauan Spartly.

Selama patroli itu berlangsung, pesawat P-8a Poseidon yang ditumpangi Aquilino terus mendapat peringatan dari militer China yang menegaskan pesawat itu telah memasuki wilayah Negeri Tirai Bambu secara ilegal.

"China memiliki kedaulatan atas pulau-pulau Spratly, serta wilayah maritimi yang ada di sekitarnya. Segera menjauh untuk menghindari kesalahpahaman," demikian bunyi salah satu peringatan China kepada jet P-8A.

Namun pesawat AS itu mengabaikan peringatan tersebut. Pilot pesawat pengintai AS itu pun menegaskan patrolinya tak melanggar hukum dan kedaulautan negara mana pun.

"Saya adalah pesawat angkatan laut Amerika Serikat yang berdaulat melakukan kegiatan militer yang sah di luar wilayah udara nasional negara mana pun," kata sang pilot.

"Melakukan patroli semacam ini dijamin dalam hukum internasional dan saya mengoperasikan pesawat ini dengan berdasar hukum dan tugas tersebut," paparnya menambahkan.

Menurut pantauan AP, saat P-8A terbang serendah 4.500 meter di atas Kepulauan Spratly, terlihat beberapa tempat seperti kota kecil di layar monitor pesawat. Selain itu, terlihat pula gedung bertingkat, gudang, hanggar, pelabuhan laut, landasan pacu, dan bundaran putih dari kaca pesawat.

AP juga melihat ada lebih dari 40 kapal berlabuh di dekat terumbu karang Fiery Cross yang masih berada di Kepulauan Spartly.

Berlanjut ke halaman berikutnya >>>

3 Pulau yang Disulap China jadi Markas Militer di Laut China Selatan

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages