Sanksi Invasi Ukraina, S&P Setop Layani Konsumen Rusia dan Belarusia
S&P Global Ratings bakal menangguhkan seluruh layanan dan produknya kepada konsumen di Rusia dan Belarusia atas invasi ke Ukraina. Ilustrasi. (REUTERS/VYACHESLAV MADIYEVSKYY).
Jakarta, CNN Indonesia --
S&P Global Ratings, lembaga pemeringkatan dunia, akan menangguhkan seluruh layanan dan produknya kepada konsumen di Rusia dan Belarusia. Hal ini diungkapkan perseroan setelah sejumlah negara Barat menjatuhkan sanksi ekonomi atas invasi ke Ukraina.
"(Kami) menangguhkan penyediaan semua produk dan layanan kami kepada klien yang akan efektif dalam waktu dekat," tulis perusahaan dalam keterangan resmi, seperti dikutip Reuters, Selasa (22/3).
Layanan dan produk yang ditangguhkan termasuk data hingga dukungan lain dalam bentuk apapun.
"Penangguhan layanan dan produk termasuk penyediaan akses ke data, layanan, aplikasi, dukungan, hingga pelatihan apa pun yang terkait konsumen," lanjutnya.
Dengan begitu, perseroan memerintahkan kepada seluruh distributor produk S&P Ratings untuk menangguhkan layanan dan produk yang dimaksud.
"Oleh karena itu, kami meminta semua distributor, pengecer, dan mitra saluran kami untuk menangguhkan pengiriman atau penyediaan produk dan layanan Intelijen Pasar Global S&P kepada klien," tulisnya.
S&P Ratings telah mengumumkan penangguhan operasi komersialnya di Rusia pada 9 Maret lalu.
Sebelumnya, S&P Ratings juga telah menjatuhkan status 'sampah' pada peringkat kredit Rusia. Hal ini disebabkan oleh sanksi ekonomi bertubi-tubi yang harus dihadapi Rusia usai invasi yang mereka lancarkan ke Ukraina sejak Kamis (24/2).
Lembaga tersebut mengkategorikan Rusia sebagai negara dengan dengan status 'CCC minus'. Padahal, sebelumnya peringkat Rusia sudah turun menjadi 'BB plus'.
S&P menjelaskan kategori tersebut menggambarkan bahwa saat ini Rusia tengah rentan dan bergantung pada kondisi bisnis, keuangan dan ekonominya sendiri untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya.
(fry/sfr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar