Makin Mencekam, Pasukan Putin Beri Waktu pada Militer Ukraina, Mariupol Akan Jatuh ke Tangan Rusia - Tribunnnews

 

Makin Mencekam, Pasukan Putin Beri Waktu pada Militer Ukraina, Mariupol Akan Jatuh ke Tangan Rusia - Halaman all

Tentara Ukraina mencari mayat di puing-puing di sekolah militer yang terkena roket Rusia sehari sebelumnya, di Mykolaiv, Ukraina selatan, pada 19 Maret 2022. Rusia mengatakan Ukraina memiliki waktu hingga pukul 5 pagi waktu Moskow untuk menyerahkan Mariupol.
Tentara Ukraina mencari mayat di puing-puing di sekolah militer yang terkena roket Rusia sehari sebelumnya, di Mykolaiv, Ukraina selatan, pada 19 Maret 2022. Rusia mengatakan Ukraina memiliki waktu hingga pukul 5 pagi waktu Moskow untuk menyerahkan Mariupol.

TRIBUNKALTIM.CO - Update perang Rusia vs Ukraina, yang akan memasuki hari ke-26, Senin (21/3/2022).

Hingga Senin (21/3/2022), serangan demi serangan masih terus dilancarkan pihak Rusia ke kawasan Ukraina.

Tak terhitung sudah berapa banyak jumlah kerugian material, maupun korban jiwa.

Terbaru, Rusia mengatakan Ukraina memiliki waktu hingga pukul 5 pagi waktu Moskow (02:00 GMT) pada hari Senin untuk menanggapi tawaran koridor kemanusiaan dan meletakkan senjata di kota pelabuhan timur Mariupol, dikutip dari Al Jazeera.

“Letakkan senjata Anda,” Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev, direktur Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia, mengatakan dalam sebuah pengarahan yang didistribusikan oleh kementerian pertahanan.

“Bencana kemanusiaan yang mengerikan telah berkembang,” kata Mizintsev.

“Semua orang yang meletakkan senjata dijamin bisa keluar dari Mariupol dengan aman,” lanjutnya.

Mariupol telah mengalami beberapa pemboman terberat sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.

Banyak dari 400.000 penduduknya tetap terperangkap di kota dengan sedikit makanan, air, dan listrik.

Mizintsev mengatakan koridor kemanusiaan untuk warga sipil akan dibuka ke arah timur dan barat dari Mariupol pada pukul 10 pagi waktu Moskow (07:00 GMT) pada hari Senin.

Pasukan Vladimir Putin Siap Serang Bosnia

Rusia nampaknya tak segan-segan untuk menyerang negara-negara yang dinilai menentang Rusia.

Kini, Rusia siap melakukan serangan ke Bosnia-Herzegovina, jika negara tersebut bergabung dengan NATO.

Kemungkinan Bosnia-Herzegovina bergabung dengan NATO membuat Rusia mengeluarkan ancaman.

Negara yang dipimpin Vladimir Putin itu menegaskan Bosnia akan bernasib sama seperti Ukraina jika memutuskan bergabung dengan NATO.

Hal itu diungkapkan oleh Duta Besar Rusia untuk Bosnia, Igor Kalbukhov, Kamis (17/3/2022).

Kabulkov menegaskan Bosnia bebas untuk bergabung dengan NATO, tapi menegaskan Rusia akan merespons dengan operasi militer yang sama.

“Jika (Bosnia-Herzegovina) memutuskan menjadi anggota aliansi mana pun, itu adalah masalah internal,” katanya saat diwawancarai FTV dikutip dari Fox News.

“Respons kami adalah masalah yang berbeda. Ukraina menjadi contoh apa yang kami harapkan. Jika ada ancaman, kami akan merespons,” tambahnya.

Kalbukhov kemudian menuduh Barat telah memicu perpecahan dan ketegangan dengan mengklaim Rusia mempersiapkan sebuah rencana.

“Kami tak memiliki rencana. Kami akan merespons setelah menganalisis situasi strategis dan geopolitik,” tuturnya.

Sang duta besar pun menegaskan keanggotaan NATO tak akan menjadi kenyataan bagi Bosnia, karena kurangnya konsensus di negara itu perihal masalah ini.

Rusia diketahui memang dengan tegas menentang ekspansi NATO, terutama dengan negara-negara yang berbatasan langsung dengannya.

Rusia melalui Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova juga telah memberikan peringatan yang sama kepada Finlandia dan Swedia, sehari setelah melakukan penyerangan ke Ukraina, Kamis 24 Februari lalu.

Sebelumnya, Anggota Dewan Kepresidenan Bosnia Sefik Dzaferovic mengungkapkan, Bosnia akan menjadi lebih aman jika bergabung dengan NATO dan Uni Eropa.

“Bosnia Herzegovina, sebagai anggota UE dan NATO, akan menjadi lebih aman dan terlindungi. Krisis yang terjadi sekarang, merupakan saat yang tepat untuk ini,” kata Dzaferovic kepada Anadolu Agency, saat hadir dalam Forum Diplomasi Antalya pekan lalu.

Dzeferovic pun meminta UE dan NATO untuk membuka pintunya bagi Bosnia dan negara Balkan lainnya.

Pernyataan Dzaferovic itulah yang kemudian membuat Rusia bereaksi.

(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags:

Baca Juga

Komentar