Review Film: CODA - CNN Indonesia - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Review Film: CODA - CNN Indonesia

Share This

 www.cnnindonesia.com

Review Film: CODA

Muhammad Feraldi
3-4 minutes
Minggu, 27 Mar 2022 09:15 WIB

Review film CODA yang menjadi nomine Film Terbaik Piala Oscar 2022 adalah kisah sederhana yang membuat hati penonton terasa penuh.

Review film CODA yang menjadi nomine Film Terbaik Piala Oscar 2022 adalah kisah sederhana yang membuat hati penonton terasa penuh. Foto: (Apple TV via Twitter)

Jakarta, CNN Indonesia --

CODA merupakan film yang mengemas kisah sederhana dengan formula yang bisa diprediksi secara proporsional, tapi tetap membuat hati penonton terasa penuh.

Awalnya, film tersebut terlihat memiliki formula kehidupan remaja yang mudah ditebak, seperti pergulatan batin antara mengejar mimpi atau memenuhi ekspektasi orang tua.

Tak hanya itu, satu sosok yang hadir dan mendorong sang tokoh utama untuk terus menggapai mimpi, ditambah dengan bumbu memendam cinta ala-ala remaja yang semakin memperkuat formula tersebut.


Namun, CODA menjadi lebih bernyawa berkat keluarga Ruby Rossi (Emilia Jones). Ruby Rossi merupakan murid SMA yang lahir dalam keluarga tuli. Namun, ia menjadi satu-satunya yang mampu mendengar dalam keluarga.

Posisi Ruby yang menjadi jembatan keluarganya yang tuli dengan dunia yang tak ramah dengan kondisi disabilitas itu berbuah konflik batin saat bertemu dengan keinginannya sendiri.

Emilia Jones, pemeran Ruby Rossi dalam film CODA (2021).Foto: (Apple TV via IMDb)
Review CODA menilai film ini menampilkan gejolak batin Ruby Rossi antara mengejar mimpi atau memenuhi ekspektasi orang tua.

Riset mendalam dan kepekaan jitu diperlukan dalam membawa isu masyarakat inklusif ke medium film. Sutradara Sian Heder terbilang cukup teliti dalam melakukan itu dan menuangkannya dalam keluarga Rossi. Semua terasa pas, tidak menggurui.

Hal itu terlihat jelas karena keluarga Rossi menjadi subjek utama cerita film ini, bukan objek. Sutradara Heder tidak terjebak pandangan kuno masyarakat yang acap kali menjadikan masyarakat difabel objek kesedihan.

CODA tidak mengeksploitasi kondisi keluarga Rossi demi mengais air mata penonton. Semua hingga permasalahan yang dialami terasa natural, layaknya mendengar kisah keluarga pada umumnya.

Heder juga membuat penonton bisa menyaksikan upaya keluarga Rossi hidup di tengah masyarakat mayoritas tanpa merendahkan mereka.

Alih-alih merendahkan, CODA seperti menyajikan hal-hal yang mungkin kurang familier atau bahkan tidak diketahui khalayak ramai, seperti cara orang tuli menikmati musik.

Frank Rossi (Troy Kotsur) digambarkan sebagai penikmat musik rap yang banyak diisi suara bass keras. Dari sana, penonton bisa mengetahui bahwa komunitas tuli menikmati musik melalui getaran.

Lanjut ke sebelah...

www.cnnindonesia.com


Review film CODA yang menjadi nomine Film Terbaik Piala Oscar 2022 adalah kisah sederhana yang membuat hati penonton terasa penuh.

Review film CODA yang menjadi nomine Film Terbaik Piala Oscar 2022 adalah kisah sederhana yang membuat hati penonton terasa penuh. Foto: (dok. Vendome Pictures/Pathé Films/Picture Perfect Federation via IMDb)

Apresiasi tinggi perlu diberikan kepada setiap pemain CODA, dimulai dari Emilia Jones dalam menampilkan pergulatan batin Ruby Rossi.

Aktris, penyanyi, sekaligus penulis lagu kelahiran 2002 ini dituntut serba bisa dalam perannya kali ini, mulai dari menyanyi hingga berkomunikasi dengan bahasa isyarat.

Kerja kerasnya membuahkan hasil karena ia terlihat fasih dalam memenuhi setiap sifat dan kemampuan yang dibutuhkan karakter Ruby.


CODA (2021)Foto: (dok. Vendome Pictures/Pathé Films/Picture Perfect Federation via IMDb)
Review film CODA menilai para anggota keluarga Ruby membuat cerita film tersebut lebih bernyawa.

Begitu pula dengan Troy Kotsur, Marlee Matlin, dan Daniel Durant. Mereka merupakan aktor dan aktris tuli, pemeran ayah, ibu, dan kakak Ruby Rossi yang berhasil menghadirkan interaksi dinamis dan bernyawa dengan si tokoh utama.

Iringan musik latar dan soundtrack semakin melengkapkan pengalaman menonton CODA. Lagu-lagu lawas, seperti Something's Got a Hold on Me yang dinyanyikan Etta James hingga I Fought the Law milik The Clash memancarkan rona baru bagi film ini.

Begitu pula dengan lagu Both Sides Now oleh Joni Mitchell, dan You're All I Need to Get By milik Tammi Terrell yang dinyanyikan Emilia Jones. Lagu tersebut mengiringi penonton menuju dua momen klimaks dari CODA yang begitu emosional.

CODA bukanlah film berbujet besar dengan jaminan puluhan juta penonton atau catatan box office spektakuler. Film tersebut juga tidak menyajikan visual yang mewah dengan set lokasi atau kostum yang glamor.

Sebaliknya, CODA hanya menampilkan cerita sederhana dengan eksekusi yang tidak berlebihan. Namun, CODA nyatanya tetap bisa membuat hati penonton penuh dengan cara apa adanya.

CODA bisa ditonton di Apple TV.

(chri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages