Rusia: BBM Langka di AS karena Ulah Penguasa, tapi Gedung Putih Malah Menyalahkan Kami

WASHINGTON DC, iNews.id – Bahan bakar minyak (BBM) di AS menjadi langka akhir-akhir ini. Harga bensin di negeri Paman Sam pun dilaporkan naik sejak Presiden Joe Biden menerapkan sanksi boikot terhadap produk minyak Rusia.
Kedutaan Besar Rusia di Washington DC menyatakan, Moskow adalah pemasok energi yang dapat diandalkan AS. Namun, pemerintahan Biden malah membuat kampanye untuk menyalahkan Rusia atas kenaikan harga bensin di Amerika. Propaganda semacam itu pun dianggap sebagai upaya penguasa AS untuk mendapatkan poin politik dari gerakan Rusofobia (kebencian terhadap Rusia).
Kedubes Rusia di Washington DC mengungkapkan, berdasarkan laporan dari saluran Fox Business, pejabat Gedung Putih kini mulai melibatkan para blogger terkenal untuk menyebarluaskan kampanye propaganda negatif tentang Moskow. Tujuan dari kampanye itu adalah untuk menyalahkan kepemimpinan Rusia atas krisis bahan bakar yang terjadi di Amerika Serikat.
“Berita (dari Fox) ini menegaskan keinginan Washington untuk mendapatkan keuntungan politik atas Rusofobia. Ini menjadi jelas bagi orang-orang yang berakal sehat bahwa citra Rusia sebagai musuh eksternal diperlukan bagi kepemimpinan AS untuk membenarkan kegagalannya sendiri dalam menangani masalah dalam negeri,” ungkap Kedubes Rusia di DC lewat Telegram, Rabu (16/3/2022).
Menurut kantor misi diplomatik itu, Gedung Putih cenderung mengabaikan fakta bahwa penyebab sebenarnya dari krisis dan rekor inflasi di Amerika Serikat saat ini tak lain adalah kebijakan mereka sendiri. Sebagai contoh, Pemerintah AS rela menghamburkan triliunan dolar untuk memberikan suntikan dana tanpa jaminan ke dalam perang ekonomi dan sanksi melawan negara-negara yang tidak diinginkan.
“Rusia adalah pemasok terpercaya sumber daya energi. Fakta ini telah dibuktikan melalui beberapa dekade kemitraan yang saling menguntungkan dengan semua negara di dunia,” kata Kedubes Rusia.
“Negara kami tidak menolak untuk memasok bahan bakar ke AS. (Tapi justru) Pemerintah AS-lah yang menghentikan pembelian hidrokarbon dari Rusia, mengabaikan kebutuhan rakyat biasa Amerika,” ungkap Kedubes Rusia lagi.
AS dan negara-negara Barat beserta sekutu lainnya menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Rusia sejak Moskow melakukan serangan ke Ukraina Februari lalu. Salah satu bentuk sanksi itu adalah boikot terhadap produk minyak Rusia.
Editor : Ahmad Islamy Jamil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar