Vladimir Putin kepada Erdogan: Operasi Militer Rusia ke Ukraina Berlanjut, kecuali... - inews
Vladimir Putin kepada Erdogan: Operasi Militer Rusia ke Ukraina Berlanjut, kecuali...

KIEV, iNews.id - Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan operasi militer ke Ukraina sejauh ini berjalan sesuai rencana. Dia tak akan menghentikan serangan kecuali Ukraina berhenti bertempur.
Pernyataan itu disampaikan Putin kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam percakapan telepon, Minggu (6/3/2022). Erdogan mendesak Putin untuk melakukan gencatan senjata setelah pertempuran memasuki hari ke-11.
Istana Kremlin, dalam pernyataan, mengungkap, Putin mengatakan kepada Erdogan bahwa dia siap untuk berdialog dengan Ukraina bersama mitra asing, namun setiap upaya untuk menarik diri dari negosiasi akan gagal.
Media Rusia melaporkan, di hari yang sama Putin juga berbicara dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron selama hampir 2 jam. Dalam kesempatan itu, Macron mengungkapkan kekhawatirannya kepada Putin soal kemungkinan serangan di Kota Odessa.
Percakapan telepon itu berlangsung saat Ukraina terus dibombardir. Di Kota Mariupol, upaya untuk mengevakuasi 200.000 warga gagal karena gempuran hebat pasukan Rusia.
Banyak warga yang terperangkap di kota pelabuhan itu terpaksa tidur di tempat perlindungan untuk menghindari dari sasaran bom. Pasukan Rusia mengepung kota itu selama 6 hari, memutus pasokan makanan, air, dan listrik.
Serangan juga terjadi di Kota Irpin, hanya berjarak sekitar 25 km dari Kiev. Warga kota, termasuk anak-anak dan perempuan, berusaha melarikan diri dari zona pertempuran. Mereka juga harus tetap tersadar dan siap sedia setiap kali mendengar ada serangan rudal.
PBB mengungkap pada Minggu kemarin, warga sipil yang tewas sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari mencapai 364 orang, termasuk lebih dari 20 anak-anak.
Komisaris Tinggi PBB untuk HAM menjelaskan, sebagian warga sipil yang tewas disebabkan oleh penggunaan senjata peledak dengan area terdampak yang luas, termasuk tembakan artileri berat, roket, rudal, dan serangan udara.
Serangan Rusia juga memaksa 1,5 juta warga meninggalkan Ukraina ke negara-negara tetangga.
Editor : Anton Suhartono