Warga Georgia Bikin Arak-arakan dan Bakar Patung Putin
Warga Georgia bakar patung Presiden Rusia Vladimir Putin. (AP/)
Jakarta, CNN Indonesia --
Warga Georgia tampak melakukan pawai kemudian membakar patung Presiden Rusia, Vladimir Putin, sebagai bentuk protes atas invasi negara itu di Ukraina.
Dari foto yang dirilis Associated Press, aksi tersebut dilakukan di kota Tbilisi pada Minggu (27/3).
Sebelum membakar patung Putin, para perempuan yang yang mengenakan blues putih dan celana berputar mengelilingi patung itu.
Mereka juga tampak mengenakan topeng berwajah orang nomor satu di Rusia tersebut.
Sementara itu, patung Putin tampak mengenakan setelan khas pejabat negara. Kemeja putih, jas hitam, dan celana hitam.
Warga terlihat melingkar di sekitar patung Putin yang dibakar. Beberapa yang lain mengabadikan aksi itu melalui gawainya.
Terpisah, di Georgia banyak warga yang marah atas invasi Rusia ke Ukraina. Sejak Kyiv membuka legiun internasional tercatat ada 500 warga dari negara ini yang turut berperang melawan pasukan Moskow.
Beberapa di antara warga Georgia mengaku memiliki musuh yang sama dengan Ukraina yakni Rusia.
"Kami, Georgia dan Ukraina, memiliki musuh yang sama: imperialisme Rusia," kata salah satu komandan militer Georgia dikutip AFP, Selasa (29/3).
Pernyataan itu bukan omong kosong atau sekadar solidaritas belaka. Pada Agustus 2008 lalu, Rusia melancarkan serangan ke Ossetia Selatan, Georgia Wilayah itu dikuasai kelompok separatis yang pro-Rusia.
Pertempuran berakhir setelah berlangsung selama lima hari. Rusia dan Georgia sepakat gencatan senjata, sebuah langkah yang dimediasi Uni Eropa,
Setelah itu, Rusia mengakui Ossetia Selatan dan wilayah separatis lain, Abkhazia, sebagai negara merdeka. Kremlin juga membangun pangkalan militer di wilayah itu.
Sementara itu, di Ukraina ledakan dan pertempuran masih terus terjadi sebulan usai Putin mengumumkan invasi pada 24 Februari lalu.
Negosiasi sudah berulang kali digelar, namun tak menuai hasil signifikan. Terbaru, Rusia dan Ukraina tengah menggelar dialog lanjutan untuk menghentikan perang di Turki pada 28-30 Maret.
(isa/bac)
Saksikan Video di Bawah Ini:
Komentar
Posting Komentar