YLKI Kritik Operasi Pasar Minyak Goreng Murah Partai Politik
Editor: Krisiandi
JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah partai politik (parpol) menggelar operasi pasar murah minyak goreng.
Terakhir, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas menyalurkan 16.000 liter (16 ton) minyak goreng di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur pada Selasa (8/3/2022).
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyayangkan sikap parpol yang sekadar menggelar operasi pasar murah, padahal memiliki kapasitas yang lebih besar.
"Bagi YLKI, parpol ketika melakukan operasi pasar minyak goreng ini terlalu sederhana, terlalu kecil," kata pengurus harian YLKI Agus Suyatno saat dihubungi Kompas.com, Selasa (15/3/2022).
Ia mengatakan, partai politik, terutama yang memiliki perwakilan di legislatif seharusnya bisa membuat kebijakan yang memberikan dampak jangka panjang.
Alih-alih mengadakan operasi pasar, seharusnya parpol bisa merumuskan kebijakan yang menjamin ketersediaan pasokan minyak goreng di pasar bagi masyarakat.
"Harusnya bukan melakukan operasi pasar, tapi bagaimana membuat kebijakan yang bisa mempunyai impact jangka panjang. Kalau operasi pasar cuma jangka pendek, itu untuk sekelas parpol, kenapa hanya operasi pasar? Itu bisa dilakukan yang lain, kementerian misalnya," kata Agus.
Selain Ibas lewat Partai Demokrat, diketahui Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga melakukan operasi pasar. Hal tersebut diketahui dari unggahan akun Twitter @psi_id pada 7 Maret 2022 lalu.
Minyak goreng pada operasi pasar murah yang dilakukan oleh DPD PSI Kabupaten Bekasi tersebut diketahui iketahui seharga Rp 10.000 per liter.
"Minyak goreng masih langka. DPD PSI Kabupaten Bekasi menggelar pasar murah di Kecamatan Cibarusah. Ratusan liter minyak goreng dijual dengan harga Rp 10 ribu per liter. Hadir kerja untuk rakyat!," tulis @psi_id lewat akun Twitternya.
Komentar
Posting Komentar