Dafa, Anak DPRD Kebumen Tewas Diduga Dianiaya Klitih di Yogyakarta, Polisi: Lebih Tepatnya Tawuran Halaman all - Kompas - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Dafa, Anak DPRD Kebumen Tewas Diduga Dianiaya Klitih di Yogyakarta, Polisi: Lebih Tepatnya Tawuran Halaman all - Kompas

Share This
Responsive Ads Here

 

Dafa, Anak DPRD Kebumen Tewas Diduga Dianiaya Klitih di Yogyakarta, Polisi: Lebih Tepatnya Tawuran Halaman all - Kompas.com

KOMPAS.com - Seorang remaja asal Kebumen, Dafa Adzin Albasith (18), tewas dianiaya sekelompok orang di daerah Gedongkuning, Kota Yogyakarta, Minggu (13/4/2022).

Peristiwa naas itu terjadi sekitar pukul 02.00 Wib saat korban bersama teman-temannya mencari makan sahur.

Menurut polisi, Dafa dan teman-temannya terlibat tawuran dengan sekelompok orang karena dipicu saling ejek.

"Untuk kasus kejahatan jalanan kasuistis kemarin lebih tepatnya tawuran karena ada proses ketersinggungan ejek-ejekan dari dua kelompok," ungkap Dirreskrimum Polda DIY Kombes Ade Ary Syam Indradi, Selasa ((5/4/2022).

Video Rekomendasi

119174_426x240
Klitih, Kejahatan Kelompok Remaja di Yogyakarta yang Resahkan Warga Selama 5 Tahun Terakhir!

Korban tewas diketahui merupakan siswa kelas XI di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta dan merupakan anak seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kebumen, Jawa Tengah.

Kronologi menurut polisi

Ade menjelaskan, saat itu Dafa dan delapan rekannya berkendara dengan motor keliling ring road selatan lewat jalur cepat.

Lalu, diduga karena terganggu dengan suara motor Dafa dan rekan-rekannya, dua orang pengendara menyusul dan terjadi saling ejek dengan cara memainkan gas motor.

"Akhirnya kelompok korban lanjut ke Jalan Imogiri. Sempat melihat ke belakang kelompok pelaku tidak membuntuti, akhirnya ke Warmindo Gedongkuning," jelas dia, Selasa (5/4/2022).

624be1d80b497
Lihat Foto
KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO
Ade Ary (putih) saat jumpa pers di Polresta Yogyakarta menjelaskan kronologis meninggal dunianya Dafa pelajar SMA, Selasa (5/4/2022)

Saat itu rekan-rekan Dafa masuk ke Warminda dan sebagian memarkirkan motornya. Tak berselang lama,  kelompok pelaku melintas sambil "bleyer" atau me-gas serta melontarkan ejekan ke Dafa dan teman-temannya.

Hal tersebut membuat Dafa dan rekannya tersinggung. Dengan empat motor, mereka mengejar kelompok pelaku.

Saat dikejar, kelompok pelaku yang berjumlah lima orang berbalik arah dan siap menyerang kelompok korban.

"Salah satu dari 5 diduga kelompok pelaku turun membawa alat seperti gir diikat dengan kain. Karena kelompok korban kecepatan tinggi motor pertama tidak kena, lalu motor kedualah yang kena. Pengemudi tidak kena, tetapi pembonceng terkena ayunan gir," beber Ade.

Sementara itu, Sri Sultan juga menanggapi soal maraknya klitih atau kejahatan di jalanan yang dilakukan sekelompok remaja di Yogyakarta.

Menurutnya, peran keluarga sangat dibutuhkan dalam pengawasan pergaulan anak-anak mereka.

"Memang kita tidak bisa kalau masyarakatnya atau orangtua sendiri tidak bisa mengendalikan, kita kan bisanya hanya punya harapan," jelas Sri Sultan HB X.

(Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor : Ardi Priyatno Utomo)

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opsi lain

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages