Diterjunkan ke Ukraina, Pasukan Khusus Kopasgat TNI AU Dipuji Total oleh Pakar Malaysia: Terbukti Sangat Baik! - Zona Jakarta

 

Diterjunkan ke Ukraina, Pasukan Khusus Kopasgat TNI AU Dipuji Total oleh Pakar Malaysia: Terbukti Sangat Baik!

By
Zulaika Rizkia
zonajakarta.pikiran-rakyat.com
6 min
Paskhas TNI AU yang berubah nama jadi Kopasgat TNI AU dipuji habis-habisan oleh pakar Malaysia, ini sebabnya. /Instagram
Paskhas TNI AU yang berubah nama jadi Kopasgat TNI AU dipuji habis-habisan oleh pakar Malaysia, ini sebabnya. /Instagram

Zonajakarta.com- Kopasgat TNI AU yang sebelumnya bernama Paskhas menjadi salah satu pasukan khusus Indonesia yang disegani dunia, termasuk Malaysia.

Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) yang semula bernama pasukan elite TNI AU Korps Pasukan Khas, identik dengan baret jingga di kepalanya.

Dikutip Zonajakarta.com dari Puspen TNI, perubahan nama Paskhas menjadi  Kopasgat TNI AU berdasarkan Surat Keputusan (SK) Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Nomor Kep 66/1/2022 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan TNI yang diterbitkan tanggal 21 Januari 2022.

Dilihat dalam SK tersebut, jabatan Marsekal Muda (Marsda) Eris Widodo Yuliastono yang semula Komandan Korpaskhas menjadi Komandan Kopasgat.

Begitu pula dengan Marsma Taspin Hasan yang awalnya Wakil Komandan Korpaskhas menjadi Wakil Komandan Kopasgat.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa juga sudah memberi penugasan terbaru bagi pasukan baret jingga Paskhas TNI AU.

Paskhas tidak lagi hanya diterjunkan dalam misi khusus namun akan dilibatkan dalam berbagai misi.

"Ke depan Korpaskhas akan dilibatkan dalam berbagai penugasan selain tugas-tugas khusus. Sehingga akan memberikan wawasan baru," ucap Jenderal Andika Perkasa dikutip dari Puspen TNI.

Andika juga berpesan agar kemampuan Paskhas dan nama baik TNI bisa dijaga dengan sebaik-baiknya.

"Sehingga Korpaskhas selalu menjadi kebanggaan TNI dan seluruh masyarakat Indonesia," lanjutnya.

Saat mengunjungi Markas Wing 1 Korps Pasukan Khas TNI di Halim Perdanakusuma pada Kamis (16/12/2021) lalu, Jenderal Andika juga menyampaikan rasa bangganya pada para prajurit pasukan elita TNI AU ini.

Paskhas TNI AU dianggap punya kemampuan yang unggul dan sangat baik sehingga bisa menjadi salah satu andalan Indonesia.

Pasukan khusus yang terkenal dengan sebutan 'Baret Jingga' ini memiliki kemampuan yang mumpuni dan telah ditempa untuk bisa menyelesaikan misi di tiga matra, yakni darat, laut dan udara.

Paskhas memiliki keunggulan khas yang tidak dilakukan oleh pasukan khusus TNI yang lain, yaitu Operasi Pembentukan dan Pengoperasian Pangkalan Udara Depan (OP3UD).

Keahlian ini bertujuan untuk merebut dan mempertahankan pangkalan lalu menyiapkan pendaratan pesawat dan penerjunan pasukan kawan.

Tak semua prajurit TNI AU bisa memiliki kesempatan bergabung dengan Korps Pasukan Khas (sekarang Kopasgat).

Hanya prajurit yang sudah berhasil menjalani seleksi dan penggemblengan habis-habisan yang bisa menjadi pasukan elite Paskhas.

Salah satu ciri khas yang membuat Anda bisa langsung mengenali Paskhas adalah para prajurit mengenakan baret berwarna jingga.

Baret jingga ini merupakan perwujudan dari cahaya jingga saat fajar di Margahayu, Bandung yang merupakan lokasi pelatihan Paskhas.

Paskhas memiliki moto 'Karmanye Vadikaraste Mafalesu Kadatjana' yang artinya 'Bekerja tanpa Menghitung Untung dan Rugi'.

Salah satu misi mematikan yang diemban Kopasgat TNI AU baru-baru ini bahkan sampai memukau pakar dari Malaysia.

Setidaknya sebanyak sembilan personel Satuan Bravo 90 Komando Pasukan Gerak Cepat (KopasgatTNI AU turut serta dalam penjemputan 80 WNI dari Ukraina.

Konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina membuat pemerintah melakukan evakuasi warga negara Indonesia (WNI) di Ukraina.

Dikutip Zonajakarta.com dari Pikiran Rakyat, 80 WNI yang dievakuasi merupakan staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kyiv, Ukraina dipulangkan pemerintah melalui Bucharest, Rumania menuju Jakarta, Kamis, 3 Maret 2022.

Proses pemulangan WNI dari Ukraina tersebut merupakan inisiasi dari Kementerian Luar Negeri dan melibatkan banyak pihak.

Dijelaskan Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah, keterlibatan Satbravo 90 Kopasgat sesuai dengan arahan Panglina TNI Jenderal Andhika Perkasa.

Indan mengatakan, TNI AU diminta menyiapkan dan memberangkatkan personel TNI AU yang berkompeten, untuk melaksanakan tugas evakuasi WNI.

"Penugasan ini sesuai dengan perintah Panglima TNI, atas permintaan Kementerian Luar Negeri, untuk membantu pemerintah dalam proses evakuasi WNI di Ukraina," jelasnya.

WNI dari Ukraina tersebut diterbangkan menggunakan pesawat Garuda Indonesia dengan rute Bucharest, Rumania transit Madinah, Arab Saudi selanjutnya terbang menuju Jakarta selama lebih kurang 17 jam.

Begitu tiba, para WNI dari Ukraina langsung diarahkan menuju area Holding Bay Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten untuk menjalani pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu oleh petugas KKP Kemenkes.

Setelah itu, dilanjutkan dengan pemeriksaan keimigrasian di Tempat Pemeriksaan Imigrasi Terminal 2 Internasional Bandara Soekarno-Hatta.

Pada saat kedatangan, tampak Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi yang didampingi unsur-unsur terkait hadir secara langsung untuk menyambut kedatangan WNI dan WNA yang berhasil diselamatkan dari wilayah konflik di Ukraina.

Dikutip Zonajakarta.com dari Priangantimurnews, Para WNI yang merupakan staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kyiv, Ukraina itu harus menempuh perjalanan darat ke Bucharest, Rumania, sebelum dipulangkan ke Jakarta, Indonesia.

Sebelumnya, tim evakuasi dari Jakarta berangkat Selasa, 2 Maret 02.40 WIB, dan tiba di Bucharest, Rumania, pada 3 Maret pukul 15.10 waktu setempat.

Selanjutnya kembali diberangkatkan dari Bucharest menuju Jakarta pukul 20.23 waktu setempat, atau 5,5 jam setelah mendarat. Rute Perjalanan selama 17 jam dengan melewati Bucharest, Madinah, dan Jakarta.

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menegaskan perjalanan yang dilalui WNI tak mudah. Para WNI harus melewati pemeriksaan dan jam malam yang berlaku di sana.

"Kami berterima kasih kepada tim penjemput, KBRI Bucharest, Kiev, dan Moskow, serta seluruh tim yang telah bekerja keras dan bahu membahu,” katanya.

Operasi evakuasi yang lancar dan tepat waktu ini ternyata menyita perhatian Malaysia.

Pengamat militer Malaysia, Qiu Renjie pada 20 April 2022 mengkritik Kementerian Luar Negeri Malaysia yang terkesan lelet melakukan evakuasi pada warga negaranya dari Ukraina.

"Kinerja Kemlu tahun ini memang sangat kurang memuaskan," ujarnya kepada chinapress.com.my.

Qiu menjelaskan harusnya pemerintah Kuala Lumpur meniru langkah Indonesia segera mengevakuasi warga negaranya dari Ukraina.

"Kita semua ingat bahwa sebelum serangan Rusia ke Ukraina, negara-negara sedang dalam evakuasi para diplomat.

Saya tidak bermaksud membandingkan (dengan) negara lain, tetapi evakuasi pemerintah Indonesia terbukti sangat baik," jelasnya.

Qiu sampai menyoroti pengiriman pasukan khusus Indonesia ke Ukraina untuk proses evakuasi WNI tersebut.

"Saat itu, pemerintah Indonesia bahkan mengirimkan pasukan khusus secara acak untuk melakukan operasi evakuasi.

Di sisi lain, negara kita buru-buru mengatur agar diplomat kita meninggalkan Ukraina serelah pecahnya perang.

Bukankah pendekatan ini akan membahayakan nyawa dan keselamatan diplomat kita?" jelas Qiu.

Qiu melihat pengiriman pasukan khusus Indonesia ke Ukraina untuk mengevakuasi para WNI sebagai unjuk kekuatan nasional Jakarta dalam melindungi warganya dimanapun berada.

"Operasi evakuasi yang efektf menunjukkan kekuatan nasional yang komprehensif dari suatu negara dan juga dapat mengamati kemampuan respon krisis dari negara yang bersangkutan," bebernya.***ZJ

Baca Juga

Komentar