Kisruh Boikot G20, Dubes Ukraina: Salahkan Rusia - medcom

 

Kisruh Boikot G20, Dubes Ukraina: Salahkan Rusia

Marcheilla Ariesta,  

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin. (Medcom.id)
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin. (Medcom.id)
Jakarta: Posisi Indonesia sebagai Ketua G20 tahun ini bagai terperangkap akibat kisruh invasi Rusia ke Ukraina. Negara-negara G7 meminta agar Indonesia tidak mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan tersebut.

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin menyalahkan Rusia atas tindakan tersebut. "Saya hanya mengingatkan semua orang di dunia ini, hal tersebut terjadi bukan karena Ukraina, tapi Rusia," kata Hamianin kepada Medcom.id pada Senin 11 April 2022.

Ia menegaskan, para negara Barat hanya ingin menekan dan mendorong Rusia agar menghentikan perang yang mereka buat di Ukraina. Menurutnya, yang terjadi benar-benar hanya ditujukan kepada Moskow, bukan negara anggota G20 lainnya.

Hamianin mengatakan, Indonesia pasti sudah tahu yang harus 'dibujuk' adalah negara yang mana. Bahkan, kata dia, jika perlu beri sanksi juga untuk Negeri Beruang Merah tersebut, seperti yang dilakukan negara lain.



"Rusia selalu mengatakan negara Barat yang harus disalahkan atas segala hal buruk yang terjadi di dunia. Tapi Rusia yang harus disalahkan, sebab karena siapa semua ini terjadi? Sudah jelas karena Rusia," tegasnya.

Baca juga: Dubes Ukraina: Rusia Tidak Berhak Jadi Anggota Tetap DK PBB

"Jadi jika kita ingin menemukan siapa pun yang bertanggung jawab atas situasi yang sangat sulit bagi Indonesia ini, itu adalah Rusia," ucap Hamianin.

Keanggotaan Rusia di G20 terancam karena invasi mereka ke Ukraina. Negara-negara G7 yang dipimpin Amerika Serikat (AS) bahkan mengancam tidak akan hadir dalam pertemuan tingkat tinggi (KTT) di Bali pada November mendatang, jika Presiden Rusia Vladimir Putin hadir.

Indonesia, yang memegang Presidensi G20 tahun ini, merasa dirugikan karena ancaman tersebut. Terlebih ini adalah kali pertama Indonesia menjadi presiden kelompok 20 ekonomi besar dunia tersebut.

RI sendiri sudah mengirimkan undangan kepada semua kepala negara untuk hadir dalam KTT G20 tahun ini. Indonesia menegaskan, akan menjalani keketuaan ini sesuai dengan preseden presidensi G20 sebelumnya, dengan mengundang semua negara anggota.

Editor : Fajar Nugraha

Baca Juga

Komentar

Posting Komentar