Monday
11Aug2025
Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
Home Amerika Serikat

Klaim AS soal Dugaan Rusia Pakai Senjata Kimia Tidak Berdasar - Tribunnews

2 min read

 

Klaim AS soal Dugaan Rusia Pakai Senjata Kimia Tidak Berdasar

Tentara Ukraina membersihkan mayat setelah serangan roket menewaskan sedikitnya 35 orang pada 8 April 2022 di sebuah stasiun kereta api di Kramatorsk, Ukraina timur, yang digunakan untuk evakuasi sipil.
Tentara Ukraina membersihkan mayat setelah serangan roket menewaskan sedikitnya 35 orang pada 8 April 2022 di sebuah stasiun kereta api di Kramatorsk, Ukraina timur, yang digunakan untuk evakuasi sipil.
X

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia untuk Amerika Serikat (AS) membantah klaim Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price tentang kemungkinan Rusia menggunakan senjata kimia di Ukraina.

Palestina Sambut Konferensi Solusi Dua Negara di PBB, AS-Israel Memboikot - TribunnewsBaca juga Palestina Sambut Konferensi Solusi Dua Negara di PBB, AS-Israel Memboikot - Tribunnews

"Kami mencatat pernyataan provokatif yang dibuat oleh Sekretaris Pers Departemen Luar Negeri AS Ned Price pada briefing 12 April kemarin bahwa negara kami mungkin menggunakan senjata kimia sehubungan dengan dugaan kegagalan operasi militer khusus di Ukraina. Ned Price sekali lagi membedakan dirinya dengan omong kosongnya, tidak didukung oleh satu bukti pun," kata Kedubes Rusia untuk AS dalam sebuah pernyataan.

Pertama Kalinya, AS Cabut Sanksi Rusia Terkait Proyek Nuklir di Eropa |  SindonewsBaca juga Pertama Kalinya, AS Cabut Sanksi Rusia Terkait Proyek Nuklir di Eropa | Sindonews

Dikutip dari laman TASS, Rabu (13/4/2022), para diplomat Rusia itu mencatat bahwa angkatan bersenjata negaranya 'tidak dapat memiliki agen perang kimia', karena Rusia menghilangkan semua persediaan senjata kimia pada 2017 lalu.

"Informasi yang dikonfirmasi oleh Kementerian Pertahanan Rusia tentang persiapan provokasi oleh radikal Ukraina dengan penggunaan bahan kimia sangat mengganggu. Kami juga memiliki pertanyaan tentang asal usul zat ini," tegas Kedubes Rusia untuk AS.

Kedubes Rusia untuk AS pun meminta AS berhenti menyebarkan informasi yang salah tentang Rusia.

"Kami menyerukan AS untuk berhenti menyebarkan disinformasi. Sebaliknya, rekan-rekan seharusnya mengintensifkan proses demiliterisasi kimia negara mereka. AS akan tetap menjadi satu-satunya negara pihak Konvensi Senjata Kimia yang belum memenuhi komitmen internasional yang dibuatnya," pungkas Kedubes Rusia untuk AS.

Tags:
Komentar
Additional JS