Ukraina Samakan Kekejaman Rusia di Bucha Bak Pembantaian Srebrenica - CNN Indonesia

 www.cnnindonesia.com

Ukraina Samakan Kekejaman Rusia di Bucha Bak Pembantaian Srebrenica

CNN Indonesia
4-5 minutes
Selasa, 05 Apr 2022 17:00 WIB

Ukraina menilai dugaan pembantaian warga Bucha oleh pasukan Rusia sama seperti genosida yang terjadi di Srebrenica, Bosnia Hersegovina, medio 1990-an.

Ukraina menyamakan dugaan pembantaian warga Bucha oleh pasukan Rusia seperti genosida yang terjadi di Srebrenica, Bosnia Hersegovina, medio 1990-an. (Foto: AP/Felipe Dana)

Jakarta, CNN Indonesia --

Ukraina membandingkan dugaan pembunuhan massal warga Bucha oleh pasukan Rusia seperti tragedi pembantaian Srebrenica di Bosnia Herzegovina pada 1995 lalu.

Tudingan Rusia melakukan genosida itu muncul setelah pasukan Ukraina mengklaim menemukan lebih dari 400 mayat diduga warga sipil tewas mengenaskan dan terlantar di jalanan beberapa kota sekeliling Kyiv termasuk Bucha dan Irpin.

Berbagai foto dan video yang beredar memperlihatkan ratusan mayat tergeletak di jalanan di kota-kota sekeliling Kyiv, terutama di Bucha dan Irpin. Beberapa jasad warga Ukraina itu terlihat diikat dan ditembak dari jarak dekat.


Kota-kota itu belakangan ditinggalkan pasukan Rusia yang kini mengubah fokus serangan ke wilayah timur Ukraina, terutama Donbas.

Situasi memprihatinkan di Bucha pun mendorong banyak negara kompak mengecam Rusia. Beberapa dari mereka bahkan menuding Moskow telah melakukan genosida di Bucha.

Presiden Volodymyr Zelensky ikut murka hingga memutuskan mengunjungi Bucha. Ia juga membagikan sejumlah gambar mengerikan dari Bucha, memperlihatkan beberapa warga sipil tewas terkubur di kuburan dangkal.

"Ibu-ibu tentara Rusia harus melihat ini. Lihat apa yang telah kamu besarkan. Pembunuh, penjarah, dan tukang jagal," kata Zelensky dalam sebuah unggahan di Telegramnya.

Banyak pihak yang membandingkan gambar-gambar mengenaskan dari Bucha dengan pembantaian Srebrenica, di mana lebih dari 8.000 Muslim Bosnia dibantai selama perang.

Penasihat Kepresidenan Ukraina sekaligus ketua delegasi dalam perundingan dengan Rusia, Mykhailo Podolyak, pun menyerukan dunia internasional untuk lebih keras lagi menekan dan mengisolasi Moskow agar segera menghentikan "kekejaman" di negaranya.

"Hal utama bagi mitra kami di Eropa adalah jangan memprovokasi Rusia, kan? Ini sangat ironi. Yang utama adalah Rusia tidak tersinggung dan tidak memulai Perang Dunia III menggunakan apa? Roket, bom udara, tank, pengeboman ke permukiman dan penembakan massal. Apa lagi yang mereka tidak gunakan?" kata Podolyak dalam kicauannya di Twitter.

"Akibatnya dunia mendapat kengerian kekejaman yang tak bisa dijelaskan di Bucha, Irpin, dan Hostomel. Ribuan warga dibunuh, dilumpuhkan, diperkosa, diikat, dan diperkosa lagi lalu dibunuh. Pemimpin Eropa yang saat ini makan lahap dan tidur nyenyak, apakah Anda sudah melihat foto-foto dari neraka ini? Apakah Anda menginginkan tragedi Srebrenica terjadi lagi di abad ke-21 ini?" paparnya menambahkan seperti dikutip Pravda.

Vitaliy Klychko, Wali Kota Kyiv, menggambarkan apa yang terjadi di Bucha dan daerah lain di sekitar ibu kota sebagai bentuk "genosida".

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmitry Kuleba, menggambarkan tindakan pasukan Rusia sebagai "lebih buruk dari ISIS".

Bucha, Irpin, dan Hostomel dikepung selama hampir sebulan oleh pasukan Rusia sejak menginvasi negara eks Uni Soviet itu pada 24 Februari lalu.

Dilansir The Wall Street Journal, perlawanan sengit tentara Ukraina di sekitar Kyiv sangat membantu membuat pasukan Rusia kewalahan dan mencegah mereka menguasai Kyiv.

(rds/bac)

Saksikan Video di Bawah Ini:

VIDEO: Penampakan Mengenaskan Kota Bucha Ukraina Usai Ditinggal Rusia

Baca Juga

Komentar