Perdana! Usia Duduki Kota Mariupol, Rusia Berlakukan Aturan Keluar-Masuk Kendaraan dan Penduduk- Kilat

 

Perdana! Usia Duduki Kota Mariupol, Rusia Berlakukan Aturan Keluar-Masuk Kendaraan dan Penduduk

Anggota layanan pasukan pro Rusia berjalan di sepanjang jalan di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina, Selasa (17/5/2022). Foto: Antara
Anggota layanan pasukan pro Rusia berjalan di sepanjang jalan di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina, Selasa (17/5/2022). Foto: Antara

MARIUPOL, kilat.com- Setelah keberhasilan pasukan Rusia dalam mengendalikan kota terbesar kedua di Ukraina, mereka mulai menerapkan izin keluar-masuk mobil di Mariupol.

Penasihat Walikota Mariupol, Petro Andruschenko mengungkapkan langkah tersebut pada Minggu (22/5/2022) kemarin.

Dia mengatakan bahwa dalam aturan tersebut mobil dan penumpang yang ingin masuk ke wilayah Mariupol harus memiliki izin sekali pakai yang ditetapkan oleh komandan Rusia di Manshush atau Vunohradne.

Namun, apabila ada yang ingin meninggalkan kota, maka untuk pengendara dan penumpang wajib memiliki tanda izin dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Rakyat Donetsk, wilayah yang dikuasai oleh kelompok separatis pro-Moskow.

Tak hanya itu, Andruschenko juga menjelaskan terkait izin ini, butuh waktu beberapa minggu agar bisa mengantongi izin tersebut. Ia juga mengatakan apabila melakukan bepergian dalam distrik tanpa memasuki kota juga harus menggunakan izin.

"Bagi siapa pun yang ingin berkunjung ke Mariupol, ingat, mulai sekarang, itu perjalanan satu arah (one way trip-red)," tutur Andruschenko seperti dikutip dari CNN pada Selasa (24/5/2022).

Rusia juga mendirikan lebih banyak pos pemeriksaan guna mengontrol perjalanan di distrik-distrik Mariupol.

"Hari ini hampir tak mungkin meninggalkan kota, bahkan ke Berdyanska. Saat pos pemeriksaan baru muncul, semua jalan, baik jalan resmi maupun bukan, diblokir," kata dia.

Andruschenko kemudian melanjutkan, "Hari ini, tak mungkin melewati prosedur pemeriksaan atau mendapat izin dari pihak berwenang kependudukan."

Sekitar 50 ribu warga telah dideportasi dari Mariupol ke Rusia. Pihak Ukraina, lanjut dia, mencoba berusaha mencari tahu ke mana mereka dikirim.

"Situasinya sangat sulit. Banyak orang hidup tanpa dokumen, tapi ada banyak kasus yang beruntung. Belum lama ini, 56 penduduk Mariupol dari Penza dan mereka sudah berada di negara-negara Baltik," kata dia.

Penasihat itu juga mengungkapkan banyak warga Mariupol yang dideportasi pasukan Rusia namun ia tak tahu kemana mereka dikirim.

Ia berharap bisa mengembalikan penduduk itu ke Ukraina. Sekitar 313 dari 55 anak telah dideportasi dari Mariupol ke kamp penyaringan Bezimenne pada akhir pekan lalu.

Sebanyak 175 orang, termasuk 17 anak-anak, telah dideportasi dari Bezimmenne ke Rusia. Adapun, 70 orang termasuk anak-anak deportasi dari titik pemeriksaan di Nikolske ke Rusia. (jri/cen)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya