Sejumlah Warga Brebes Diperiksa Usai Ikut Konvoi Khilafatul Muslimin- Jawa Pos
JawaPos.com – Sejumlah warga Brebes, Jawa Tengah diperiksa oleh Polres setempat setelah ikut serta konvoi motor membawa tulisan kebangkitan Khilafah. Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan sebelum menentukan langkah selanjutnya.
“Kan diperiksa oleh polres, nanti akan kita dapati hasil pemeriksaan polresnya seperti apa, baru kita berangkat ke sana jika diperlukan,” kata Kabagbanops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar saat dihubungi, Kamis (2/6).
Menurut Aswin, kasus itu tengah ditangani kepolisian setempat. Di samping itu, dia mengingatkan masyarakat jika ketua kelompok Khilafatul Muslimin itu pernah ditangkap terkait kasus terorisme.
“Jadi, nanti cari informasi tentang ketua Abdul Qadir Baraja itu, Baraja itu dia terkait peristiwa teror sebelumnya,” ucapnya.
“Ini sangat menjadi concern kita ya kalau kita lihat di situ kan pesertanya rata-rata menggunakan motor ya konvoi motor, kita melakukan penyelidikan sendiri, kita akan lihat kelengkapan bukti-bukti dan fakta hukumnya sebelum kita turun gitu ya,” jelas Aswin.
Sebelumnya, kelompok Khilafatul Muslimin baru-baru ini viral usai melakukan konvoi menggunakan sepeda motor di wilayah Jakarta Timur dengan membawa atribut khilafah, Minggu (29/5). Menanggapi hal ini, Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri Kombes Pol. Aswin Siregar, mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai Kelompok Khilafatul Muslimin.
“Bagi masyarakat atau siapa pun yang bergabung dalam kelompok itu, bahwa kelompok tersebut memiliki sejarah panjang keterkaitan dengan berbagai teror dan radikal,” kata Aswin saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (1/6).
Ia menjelaskan, secara historis Kelompok Khilafatul Muslimin ada keterkaitan dan punya arah dengan peristiwanya-peristiwa teror di Indonesia. Sebab, Pimpinan Khilafatul Muslimin Abdul Qodir Baraja pernah ditangkap Densus karena dengan peristiwa teror sebelumnya. Dia pernah bergabung dengan kelompok Negara Islam Indonesia (NII).
Editor : Kuswandi
Reporter : Sabik Aji Taufan