Kisah Sunan Geseng Diterima Jadi Murid Sunan Kalijaga • BangkitMedia
Kisah Sunan Geseng Diterima Jadi Murid Sunan Kalijaga
Salah satu murid kenamaan Sunan Kalijaga adalah Sunan Geseng. Nama aslinya Cakrajaya. Sosok Cakrajaya punya dua versi, ada yang menjelaskan bahwa ia keturunan Raja Brawijaya, ada juga yang mengatakan ia adalah keturunan Nabi Muhammad SAW. Sosoknya yang kemudian bergelar Sunan Geseng kemudian sangat masyhur, bahkan digunakan nama pesantren, madrasah, dan lain sebagainya.
Makam Sunan Geseng juga punya banyak versi dan ada wujudnya semua. Yang masyhur ada di Tuban, Kediri, Yogyakarta, dan Magelang. Di empat makam itu semua ramai dikunjungi peziarah, hampir sama dengan Syekh Jumadil Kurbo yang makamnya juga berada di berbagai tempat.
Awalnya Cakrajaya adalah seorang penderes air nira atau sari siwalan. Saat menderes dia biasanya sambil bersenandung “Lilo-lilo … lilo-lilo … lilo-lilo …”
Saat itu, ia tidak menyadari bahwa di bawahnya ada Sunan Kalijaga yang sedang melintas lewat. Kanjeng Sunan Kalijaga akhirnya terpesona dengan nyanyian Cakrajaya dan memutuskan untuk duduk beristirahat di bawah pohon sambil mendengarkanya.
“Lilo-lilo… itu artinya apa kisanak?” tanya Kanjeng Sunan saat Cakrajaya turun.
“Alaah, Kisanak, tiap hari aku bekerja seperti ini, sebagai buruh pen-deres siwalan. Agar hidup yang susah ini tidak terasa susahnya, ya tak lilo-lilo (Ya disabar-sabarkan, menyabarkan diri)”.
“Bisakah diganti dengan yang lebih baik, kisanak?”.
“Diganti yang bagaimana, Kisanak?”
“Laa ilaaha illallah”.
Cakrajaya menurut, saat menderes pohon satunya sambil membaca kalimat itu. Dia sangat kaget karena buah siwalan tiba-tiba berubah jadi emas. Cakrajaya akhirnya segera mencari Sunan Kalijaga dan meminta agar diterima jadi muridnya.
Atas perintah Sunan Kalijaga sebagai syarat untuk menjadi muridnya, Cakrajaya diminta untuk mengasingkan diri di dalam hutan untuk konsentrasi beribadah kepada Allah.
Dalam pertapaanya itu yang diisi dengan amalan terus berdzikir La Ilaaha ilallah, hingga suatu hari hutan tersebut terbakar, tetapi ia tidak mau keluar dari hutan dan tetap duduk sambil melanjutkan amalanya. Cakrajaya ingin mematuhi perintah gurunya apapun rintanganya sampai ada perintah dari Sunan Kalijaga untuk berhenti. Dia tetap di tempatnya sampai api padam.
Setelah api padam, Sunan Kalijaga yang mendapat kabar tersebut segera datang ke hutan itu mencari muridnya. Lalu mendapatinya masih hidup dan selamat namun dengan kulit yang sudah gosong. Dia pun dinyatakan lulus ujian dan diperintahkan Kanjeng Sunan Kalijaga untuk berdakwah.
Kisah berbeda ada di Kediri tentang sebab musabab gosongnya Cakrajaya
Disebutkan setelah satu tahun menyuruh Cakrajaya bertapa dalam hutan, Sunan Kalijaga berniat menjenguknya. Namun hutan yang digunakan bertapa telah menjadi hutan alang-alang. Untuk bisa masuk ke dalam hutan, Sunan Kalijaga membakar habis alang-alang tersebut dan barulah tampak Ki Cakrajaya masih dalam kondisi bertapa dan namun kondisinya gosong dan masih hidup sehat wal afiat.
Kanjeng Sunan Kalijaga lalu membangunkanya dengan mengucapkan salam. Begitu bangun, Cakrajaya langsung sungkem (sujud) terhadap gurunya. Setelah itu, Kanjeng Sunan Kalijaga memerintahkan untuk mandi dan menyuruh pulang menemui keluarganya, setelah ketemu keluarga diceritakannya segala kejadian pada istrinya dan anaknya. Istri dan anak ikut bersyukur kehadirat Allah atas diselamatkannya Cakrajaya atas bimbingan Kanjeng Sunan Kalijaga.
Kedua kisah ini menjadi asal-muasal dan sejarah nama Sunan Geseng. Namanya makin masyhur saat ia berdakwah di berbagai pelosok kampung di Jawa. Semoga berkahnya melimpah untuk kita semua.
Demikian Kisah Sunan Geseng Diterima Jadi Murid Sunan Kalijaga. Semoga bermanfaat.
(Mukhlisin/dari berbagai sumber).
Komentar
Posting Komentar