Kisah WNI soal Gelombang Panas Prancis: Tak Boleh Barbeku dan Alkohol
CNN Indonesia3-4 minutes 19/7/2022Jakarta, CNN Indonesia --
Seorang warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di area Montereau Fault Yonne, Prancis, menceritakan situasi negara itu kala gelombang panas melanda.
WNI bernama Husnul Khatimah itu bercerita kepada CNNIndonesia.com bahwa suhu di tempat tinggalnya saat ini sudah mencapai 29 derajat Celsius.
"[Suhu tersebut] terus akan bergerak naik hingga 40 [derajat Celsius] nanti, sekitar jam 5 sore," kata Husnul, Selasa (19/7).
Melihat suhu Prancis yang ditaksir bakal mencapai 40 derajat Celsius pada sore nanti, pemerintah negara itu memberikan sejumlah imbauan.
"[Pemerintah mengimbau masyarakat] untuk lebih berhati-hati, mempersiapkan diri juga menghadapi gelombang panas, contohnya minum air putih yang banyak dan tidak keluar pada waktu-waktu dimana temperatur sedang tinggi-tingginya, itu sekitar pukul 5 sampai 6 sore," kata Husnul.
Selain itu, pemerintah juga meminta masyarakat tak melakukan kegiatan atau aktivitas terlalu berat.
"Tidak boleh minum alkohol juga, dan diimbau makan makanan yang mengandung kandungan air tinggi, seperti sayuran dan buah, pun dilarang merokok di hutan, jangan buang puntung rokok sembarangan, juga tidak disarankan melakukan barbeku karena gelombang panas tersebut."
Selain itu, Husnul mengatakan bahwa gelombang panas pada hari ini terjadi cukup merata di berbagai wilayah Prancis.
"Namun, yang cukup penting dan serius di wilayah Gironde, barat daya Prancis, karena terjadi kebakaran hutan sejak 12 Juli," tuturnya.
Melihat kebakaran hutan yang sempat terjadi, ditambah wilayah Prancis kini diterpa gelombang panas, warga di daerah tersebut harus dievakuasi.
"Hingga saat ini, orang yang tinggal dekat wilayah Gironde, dekat kebakaran hutan, sudah 30 ribu orang dievakuasi," ujar Husnul.
Husnul juga mengatakan bahwa gelombang panas ini terjadi kala musim panas, waktu berlibur bagi masyarakat Prancis.
"Wilayah Gironde adalah salah satu yang dekat dengan pantai, dan mengingat situasi seperti itu, banyak orang yang membatalkan reservasi kemah dan tempat wisata. Beberapa yang sempat datang, tetapi pulang lagi karena situasinya tidak memungkinkan, dan ini berdampak ke wisata di wilayah Gironde," kata Husnul.
Cerita Husnul berjuang hadapi gelombang panas bisa dibaca di halaman berikutnya >>>
Kisah WNI soal Gelombang Panas Prancis: Tak Boleh Barbeku dan Alkohol
Husnul, yang telah tinggal di Prancis selama tujuh tahun, mengaku belum pernah merasakan suhu hingga 40 derajat Celsius di tempat tinggalnya.
"Hanya hari ini [sampai 40 derajat Celsius], kemarin masih 39 derajat [Celsius] dan yang saya rasakan tahun-tahun sebelumnya paling tinggi 38 derajat [Celsius]. Naik maupun turun satu derajat saja besar sekali pengaruhnya," tutur Husnul.
Menurut Husnul, gelombang panas itu diperkirakan bakal berakhir hari ini. Husnul mengatakan suhu mungkin akan turun sebanyak sepuluh derajat Celsius mulai besok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga :
Namun saat ini, Husnul mengaku agak kesulitan berhadapan dengan suhu yang terlalu tinggi. Selain itu, suhu yang tinggi juga membuat keluarganya hanya bisa mencari hiburan di rumah.
"Pokoknya lihat yang penting anak-anak, gimana cara mereka aktivitas di dalam rumah tidak terlalu bosan. Itu yang susah karena saya bukan orang yang suka anak-anak saya melihat TV dan sebagainya. Ini akhirnya tidak bisa keluar. Ya sudah kita adaptasi saja dengan gelombang panas," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar