Pilihan

Shinzo Abe Dibunuh, Polisi Jepang Akui Ada Kelemahan Pengamanan - medcom

 

Shinzo Abe Dibunuh, Polisi Jepang Akui Ada Kelemahan Pengamanan

Fajar Nugraha,  

Mobil yang membawa jenazah mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Foto: AFP
Mobil yang membawa jenazah mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Foto: AFP

Tokyo: Polisi Jepang mengakui ada kelemahan dalam keamanan untuk mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Akibatnya Shinzo Abe ditembak mati di kota Nara pada Jumat 8 Juli 2022.

"Tidak dapat disangkal bahwa ada masalah dalam keamanan," kata kepala polisi Nara Tomoaki Onizuka, seperti dikutip dari BBC, Senin 11 Juli 2022.

Shinzo Abe ditembak oleh seorang pria bersenjat pada saat melakukan kampanye politik. Kejadian ini menjadi kejahatan yang sangat mengejutkan Jepang.

Sementara pemilihan Minggu untuk majelis tinggi berjalan sesuai rencana. Pemungutan suara dimulai pada pukul 07:00 waktu setempat pada Sabtu, hanya dua hari setelah Shinzo Abe ditembak dan meninggal, dan ditutup pada pukul 21:00.

Jajak pendapat menunjukkan Partai Liberal Demokrat (LDP) yang berkuasa, di mana Abe adalah tokoh terkemuka dan sangat berpengaruh, dan mitra koalisi juniornya Komeito ditetapkan untuk mempertahankan mayoritas mereka.

Adapun penghormatan untuk Abe diadakan di markas LDP Tokyo saat para anggota menunggu hasilnya keluar.

Pemilihan untuk majelis tinggi parlemen Jepang yang kurang kuat biasanya dilihat sebagai referendum terhadap pemerintahan saat ini. Tetapi kemenangan besar bagi LDP akan memperkuat kemampuan perdana menteri saat ini untuk mendorong kebijakan utamanya, termasuk dua kali lipat pengeluaran pertahanan.

Tersangka menyimpan dendam

Polisi mengatakan tersangka bernama Tetsuya Yamagami, 41, menyimpan dendam terhadap "organisasi tertentu".




Media Jepang mengutip sumber yang dekat dengan penyelidikan, yang mengatakan Yamagami percaya Abe terkait dengan kelompok agama yang, menurut dugaan Yamagami, telah menghancurkan ibunya secara finansial.

“Tersangka telah mengakui menembak Abe dengan senjata rakitan,” menurut polisi.

"Hal yang mendesak bagi kami untuk melakukan penyelidikan menyeluruh untuk mengklarifikasi apa yang terjadi," ujar Kepala Polisi Onizuka, tanpa merinci di mana dia melihat kegagalan.

Kepala Polisi Onizuka pun hampir menangis ketika berbicara kepada wartawan.

Yamagami mengatakan kepada polisi bahwa dia telah bertugas di angkatan laut Jepang, Pasukan Bela Diri Maritim, selama tiga tahun. Baru-baru ini, dia bekerja di sebuah pabrik di Jepang barat.

Abe adalah perdana menteri terlama di Jepang dan meninggal dalam usia 67 tahun. Dia berkampanye untuk LDP menjelang pemilihan parlemen majelis tinggi.

Perdana Menteri saat ini Fumio Kishida, juga anggota LDP, mengatakan dia "tidak bisa berkata-kata", bersumpah bahwa demokrasi Jepang "tidak akan pernah menyerah pada kekerasan".

Kekerasan senjata sangat jarang terjadi di Jepang, di mana senjata api dilarang dan insiden kekerasan politik hampir tidak pernah terdengar.

Polisi sedang menyelidiki mengapa Shinzo Abe ditembak dan menjadi sasaran. Mereka juga mencari tahu apakah pembunuhnya bertindak sendiri.

Editor : Fajar Nugraha

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek