Harga Mi Instan Kabarnya Bisa Naik 3 Kali Lipat, Saham Grup Indomie Merah Merona
Harga saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) hari ini bergerak di zona merah. Salah satu isu yang menyinggung perusahaan adalah kenaikan harga gandum.
Melansir data RTI, Rabu (10/8/2022), saham ICBP hingga akhir sesi I tercatat merosot 2,29% ke posisi Rp 8.525. Tercatat hingga jeda siang saham ICBP sudah berpindah tangan 4,21 juta lembar saham dengan nilai transaksi Rp 36 miliar.
Sementara itu penurunan saham INDF lebih kecil yakni hanya turun 0,76% ke posisi Rp 6.500. Tercatat saham INDF sudah ditransaksikan sebanyak 4,01 juta lembar dengan nilai transaksi Rp 26,13 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebelumnya Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mewanti-wanti kenaikan harga mi instan dalam waktu dekat. Hal ini merupakan imbas dari perang antara Rusia dengan Ukraina. Bahkan, ia menyebut kenaikan harganya bisa tiga kali lipat.
"Belum selesai dengan climate change, kita dihadapkan Perang Ukraina-Rusia, dimana ada 180 juta ton gandum nggak bisa keluar, jadi hati-hati yang makan mi banyak dari gandum, besok harganya (naik) 3x lipat," katanya dikutip dari CNBC Indonesia, Senin (8/8/22) kemarin.
Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Franciscus (Franky) Welirang pun buka suara terkait isu kenaikan harga mi instan yang bisa mencapai 3 kali lipat. Ia mengatakan hal itu berlebihan. Untuk diketahui, salah satu merek mi instan yang dikeluarkan oleh Indofood ialah Indomie.
Franky menjelaskan, saat ini harga gandum internasional sudah berada di level tertingginya. Karena itu, ia menilai harga gandum tak akan mengalami kenaikan lagi.
"Saya kira itu berlebihan terkait hal itu (kenaikan harga mi instan 3 kali lipat). Lah harga gandum sudah tertinggi hari ini, harga terigu juga sudah tertinggi," jelas Franky kepada detikcom, Senin (10/8/2022).
Meski begitu, ia mengakui harga mi instan bisa saja mengalami kenaikan, tapi tak akan sampai 3 kali lipat. Sebab, harga gandum pun tak naik sebesar itu, bahkan tak mencapai 100%.
Simak Video "Rencana Jokowi Saat 9 Negara Setop Ekspor Gandum"
(das/das)
Komentar
Posting Komentar