Peringatan Hari Kemerdekaan Singapura Jadi Mencekam, Menhan Angkat Bicara - MSN
Peringatan Hari Kemerdekaan Singapura Jadi Mencekam, Menhan Angkat Bicara
SINGAPURA, TRIBUNBATAM.id - Insiden terjadi saat Parade Hari Nasional 2022 di Singapura, Selasa (9/8/2022).
Tepatnya setelah anggota tim parasut Red Lions, Jeffrey Heng mengalami hard landing di The Float @ Marina Bay untuk merayakan hari kemerdekaan Singapura ke-57.
Saat Jeffrey Heng salah jatuh, penonton langsung terkejut dan siaran langsung televisi perayaan hari kemerdekaan Singapura langsung dihentikan sementara.
Jeffrey Heng kemudian langsung dirawat oleh petugas medis dan ditandu.
Sekitar satu jam setelah kejadian pada pukul 19.10, Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen menyatakan bahwa Jeffrey Heng dalam keadaan sadar dan kondisinya stabil.
Menhan Singapura Ng Eng Hen menambahkan, Panglima Angkatan Pertahanan dan Panglima Angkatan Darat turut membesuk penerjun payung tersebut.
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg-s-msn-com.akamaized.net%2Ftenant%2Famp%2Fentityid%2FAA10zPNO.img%3Fh%3D169%26w%3D300%26m%3D6%26q%3D60%26o%3Df%26l%3Df)
Jeffrey Heng dilaporkan menderita beberapa luka, tetapi untungnya tidak memerlukan operasi.
Sekira pukul 7 malam, Menhan Singapura memberikan update kedua berupa foto Jeffrey Heng tersenyum dari ranjang rumah sakit seperti diberitakan Mothership pada Rabu (10/8/2022).
Menhan tidak merinci spesifik jenis cedera Heng, hanya mengatakan bahwa penerjun payung itu akan pulih sepenuhnya seiring dengan beberapa rehabilitasi.
Jeffrey Heng diduga salah jatuh karena diterpa angin kencang atau aliran udara yang tidak biasa.
Akan tetapi, Jeffrey Heng dapat menerapkan Parachute Landing Fall yang sudah dia latih untuk mengurangi risiko keparahan luka-lukanya.
Parachute Landing Fall adalah teknik keselamatan untuk menyalurkan dampak jatuh ke berbagai bagian tubuh.
Kondisi ini memungkinkan penerjung payung jatuh dengan cedera minimal.
Negara Singapura memeringati hari kemerdekaannya pada 9 Agustus.
Negara tetangga ini secara resmi memperoleh kedaulatan pada 9 Agustus 1965, melepaskan diri dari Malaysia.
Presiden pertamanya adalah Yusof bin Ishak, sementara perdana menteri pertama adalah Lee Kuan Yew.
Kini, Singapura menjadi kota dunia kosmopolitan yang memainkan peran penting dalam perdagangan dan keuangan Internasional.(TribunBatam.id) (Kompas.com/Aditya Jaya Iswara)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google
Sumber: Kompas.com
