Siapa Pemilik Indomaret dan Alfamart? Ini Sosoknya - detikFinance

 

Siapa Pemilik Indomaret dan Alfamart? Ini Sosoknya

Aulia Damayanti - detikFinance
Sabtu, 13 Agu 2022 10:30 WIB
Logo Indomaret
Siapa Pemilik Indomaret dan Alfamart? Ini Sosoknya/Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Hadirnya minimarket seperti Indomaret dan Alfamart sudah sangat familiar oleh masyarakat Indonesia. Apa lagi kedua minimarket itu sering kali letaknya berdekatan dalam satu wilayah atau satu alur sebuah jalan.

Lantas siapa sosok pemilik dari Indomaret dan Alfamart? Pemilik kedua minimarket itu berbeda.

Indomaret dimiliki oleh salah seorang taipan Indonesia, Anthoni Salim. Anthoni Salim merupakan orang di balik besarnya perusahaan jaringan ritel Indomaret

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indomaret didirikan idenya berawal dari pemikiran untuk mempermudah penyediaan kebutuhan pokok sehari-hari karyawan, maka pada 1988 didirikanlah sebuah gerai yang diberi nama Indomaret. Demikian dikutip dari indomaret.co.id.

Pada Maret 2022 saja, terdapat 19.891 gerai Indomaret di Indonesia. Tak heran hampir seluruh masyarakat Indonesia mengenal dan pernah mendatangi raksasa minimarket itu.

BINTAN ISLAND, INDONESIA - JULY 09: Anthony Salim poses during a portrait session on July 09, 2012 in Bintan Island, Indonesia. Anthony Salim or Liem Sien Hong, son of senior Indonesian businessman Sudono Salim or Liem Sioe Liong, is CEO of Salim Group and one of the 10 Most Influential Business Leaders in Indonesia and Asia. He was considered to be integral in the rebuilding of the Salim Group's business empire after it suffered a setback following the 1998 economic crisis. Before the economic crisis, Salim Group was the largest conglomerate in Indonesia with assets of U.S. $ 10 billion. Forbes magazine even named Liem Sioe Liong, founder of the Salim Group, as one of the richest people in the world. (Photo by Yuli Seperi/Getty Images)
Anthoni Salim Foto: Getty Images/Yuli Seperi

Sebagai pendiri dari Indomaret, Antoni Salim dan keluarganya masuk menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia. Berdasarkan laporan dari Forbes, Anthoni Salim dan Keluarga memiliki total kekayaan hingga US$ 8,5 miliar atau setara Rp 124,6 triliun (kurs dolar saat ini Rp 14.660/US$).

Anthoni merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara mendiang Liem Sioe Liong atau Om Liem, seorang taipan yang selama puluhan tahun sangat dekat dengan presiden Suharto. Berkat Om Liem lah Indomie ada.

Sosok pemilik Alfamart di halaman berikutnya.

Sosok Pemilik Alfamart

Pemilik dari Alfamart, salah satu jaringan ritel yang tersebar di berbagai wilayah hingga pelosok Indonesia, Djoko Susanto. Meskipun saat ini Alfamart yang berada di bawah naungan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk itu kini berada di bawah pengawasan kedua anak Djoko yakni Feny Djoko Susanto sebagai Presiden Komisaris, dan Budi Djoko Susanto sebagai Komisaris.

Sosok Djoko Susanto masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia. Berdasarkan catatan Forbes harta kekayaannya mencapai US$ 1,45 miliar atau Rp 21,75 triliun.

Kekayaan yang kini dimiliki oleh Djoko tak segampang membalikkan telapak tangan. Pria yang merupakan anak ke-6 dari 10 bersaudara, ia hanya mengenyam pendidikan dasar saja karena memilih menjaga kios keluarganya di Pasar Arjuna, Jakarta.

Lalu, umur 17 tahun Djoko mulai mengelola warung-warung makanan. Bahkan dia juga menjajakan rokok dan membuka beberapa warung kelontongan lagi. Usaha dalam bisnis kelontong berjalan baik, hingga sukses membuka 560 gerai yang tersebar di berbagai pasar tradisional.

Namun, bisnis itu tak bertahan lama. Pada 1976 musibah kebakaran membuat kios Djoko di wilayah pasar Arjuna terbakar, hingga modal 80-90% miliknya habis begitu saja.

Meski begitu, masalah itu tidak menghentikan perjuangan Djoko dalam mengejar mimpinya. Usaha rokoknya balik seperti awal, sebab menurutnya saat itu rokok menjadi barang yang banyak diminati.

Pendiri Alfamart, Djoko Susanto
Pendiri Alfamart, Djoko Susanto Foto: Pendiri Alfamart, Djoko Susanto (Forbes)

Keberhasilan Djoko merangkul banyak pelanggan menarik perhatian Putera Sampoerna yang memiliki perusahaan tembakau dan cengkeh terbesar di tanah air kala itu. Mereka bertemu tahun 1980 dan 5 tahun kemudian mereka sepakat untuk bekerja sama. Akhirnya 15 kios rokok berhasil dibuka di Jakarta.

Keduanya akhirnya bekerja sama membuka beberapa toko dan supermarket. Ketika Putera Sampoerna menjual bisnis rokoknya ke Philip Morris, Djoko fokus mengembangkan bisnis ritelnya.




(ada/ara)

Baca Juga

Komentar