Merdeka.com - Membangun sebuah bisnis sampai sukses membutuhkan ketelatenan dan kesabaran tinggi. Tak sedikit orang yang membangun bisnis yang berujung pada kerugian. Namun, di balik kegagalan seseorang juga ada yang tetap untuk melanjutkan bisnisnya walaupun tentu sangat menakutkan.

Rintangan dan tantangan ketika membangun bisnis selalu ditemukan oleh pemula ataupun yang sudah memiliki bisnis di mana-mana. Bisnis yang dibangun juga beragam ada di bidang kuliner, fesyen, aksesoris dan lain sebagainya.

Kegagalan menjadi sebuah pembelajaran bagi pebisnis yang ingin terus mendapatkan capaian memuaskan. Memang benar pasang surut selalu dihadapi di setiap perjalanan yang ada.

Advertisement

Tidak ada bisnis yang dibangun langsung tinggi penghasilannya, pasti akan mengalami pasang surut. Dengan menciptakan bisnis yang didasarkan pada kasih sayang dan dorongan, pemilik bisa dapat menyimpan dan mengubah bisnis menjadi kesuksesan yang berkembang.

Dikutip dari Forbes, hal tersebut dilakukan dengan kiat-kiat yang dimiliki setiap orang agar berhasil membangun bisnis:

Dorongan untuk Berhasil

Dorongan dan semangat pada setiap orang memang berbeda-beda tergantung tujuan yang ingin mereka capai. Untuk melihat perusahaan yang sudah tumbuh dan berkembang, lihatlah dorongan dan etos kerja pengusahanya. Mempunyai dorongan dan etos kerja yang bagus akan memberikan hasil yang baik pada perkembangan bisnis yang dijalani.

Fokus

Fokus sangat dibutuhkan untuk pebisnis yang ingin bisnisnya berkembang dengan baik. Jangan sampai hal-hal buruk mengganggu pikiran, sehingga tidak bisa fokus apa yang sudah direncanakan.

Fokus ketika ingin membangun sebuah jaringan dan membangun bisnis ke tingkat yang berkelanjutan. Pengusaha sukses mengetahui pentingnya permainan fokus dalam mencapai tujuan jangka panjang, tetapi tujuan tersebut harus jelas dan spesifik.

Empati

Bagi Anda yang memutuskan untuk menjalankan bisnisnya sendiri seharusnya lebih dari sekadar mengejar angka. Usaha kecil adalah tulang punggung untuk mencapai kesuksesan yang besar.

Pemilik bisnis harus bisa menempatkan diri mereka pada posisi klien, karyawan dan orang lain di sekitar mereka saat mereka menggunakan kebaikan dengan mendorong bisnis mereka. Apabila sebuah bisnis dijalankan dengan empati, tidak hanya akan menguntungkan masyarakat, tetapi juga membantu kesuksesan bisnis itu sendiri. (mdk/idr)