5 Fakta Terkini Kasus Mutilasi di Papua oleh 6 Oknum TNI - Kompas

 

5 Fakta Terkini Kasus Mutilasi di Papua oleh 6 Oknum TNI

Widhia Arum Wibawana
5-6 minutes



Jakarta -

Kasus mutilasi di Papua diketahui melibatkan anggota TNI Angkatan Darat di Papua. Ada sejumlah warga sipil di Timika yang menjadi korban kasus pembunuhan sadis tersebut.

Berikut paparan fakta-fakta terkini seputar kasus mutilasi di Papua yang diketahui sejauh ini.

4 Warga Sipil Timika Jadi Korban Kasus Mutilasi di Papua

Empat warga sipil di Timika, Kabupaten Mimika, Papua, menjadi korban pembunuhan sadis, mutilasi di Papua. Kejadian tersebut diduga melibatkan oknum prajurit TNI Angkatan Darat di Papua.


Dirangkum detikcom, Senin (29/8/2022), pembunuhan sadis itu terjadi pada 22 Agustus sekitar pukul 21.50 WIT di kawasan SP 1, Distrik Mimika Baru. Ada empat warga sipil yang menjadi korban kesadisan pembunuh tersebut.

Adapun keempat identitas korban mutilasi di Papua itu adalah Arnold Lokbere, Irian Nirigi, Leman Nirigi, dan seorang korban lainnya belum diketahui identitasnya. Para korban jasadnya dibuang di sekitar sungai Kampung Pigapu, Distrik Iwaka.

6 Prajurit TNI Tersangka Kasus Mutilasi di Papua, Kini Ditahan

Enam oknum anggota TNI AD telah ditetapkan sebagai tersangka kasus mutilasi warga sipil di Kampung Pigapu, Distrik Mimika Timur, Kabupaten Mimika, Papua. Hal itu seperti dikonfirmasi oleh Komandan Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Darat (Danpuspomad) Letjen TNI Chandra W Sukotjo.

"Betul, sudah (jadi tersangka)," kata Chandra ketika dimintai konfirmasi wartawan di Jakarta, seperti dilansir dari Antara, Senin (29/8/2022).

Keenam tersangka tersebut kini ditahan selama 20 hari ke depan untuk pemeriksaan dan penyidikan.

"Saat ini para tersangka ditahan di ruang tahanan Subdenpom XVII/C Mimika terhitung mulai hari Minggu tanggal 28 Agustus 2022," ujarnya dalam keterangan tertulis di Mabesad, Selasa (30/8/2022).

Diketahui, enam oknum prajurit TNI AD itu terdiri atas satu orang berpangkat mayor, satu orang berpangkat kapten, satu orang praka, dan tiga orang berpangkat pratu. Seluruhnya dari kesatuan Brigif 20/IJK/3 Kostrad.

TNI Dalami Indikasi Jual Beli Senjata di Balik Kasus Mutilasi di Papua

Pihak TNI tengah menyelidiki dugaan keterlibatan enam oknum prajurit TNI mutilasi warga di Papua. TNI juga mendalami adanya indikasi jual beli senjata api di balik pembunuhan sadis tersebut.

"Indikasi-indikasi itu semuanya akan kita lakukan proses pendalaman dan pemeriksaan," ujar Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa kepada wartawan di Stadion Lukas Enembe, Jayapura, Papua, seperti dilansir detikSulsel, Senin (29/8/2022).

"Kalau masalah beli senjata apa pun di sini, itu suatu tindakan-perilaku yang tidak benar," sambung Teguh.

Kendati demikian, Teguh menegaskan pihaknya, yang melakukan penyelidikan bersama Polda Papua, belum bisa menjelaskan banyak hal. Dia mengaku penyelidikan tim gabungan masih berjalan.

Komnas HAM Minta Kasus Mutilasi di Papua Dibuka Transparan

Wakil Ketua Komnas HAM Amiruddin meminta Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memberi perhatian khusus pada kasus mutilasi di Papua yang melibatkan enam prajurit TNI AD sebagai tersangka. Dia berharap kasus itu diusut tuntas.

"Saya berharap Bapak Panglima memperhatikan dan mengusut secara hukum sampai tuntas peristiwa pembunuhan dan mutilasi terhadap anggota masyarakat di Timika yang melibatkan beberapa anggota TNI AD," kata Amiruddin kepada wartawan, Rabu (31/8/2022).

Dia mengatakan kasus dugaan mutilasi itu harus diusut secara transparan. Dia berharap para tersangka dihukum sesuai aturan.

Sementara itu, komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan adanya indikasi jual beli senjata juga perlu didalami. Menurut Anam, TNI AD perlu memprioritaskan indikasi jual beli senjata tersebut.

"Yang juga paling penting di luar konteks ini (mutilasi warga) ya kalau itu memang benar misalnya ada pemberitaan terkait membawa duit katanya juga untuk jual beli senjata, isu ini isu signifikan," kata Anam kepada wartawan, Rabu (31/8/2022).

Perintah Presiden Jokowi Usut Tuntas Kasus Mutilasi di Papua

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan agar kasus tentara mutilasi warga Papua diusut sampai tuntas. Pembunuhan sadis terhadap empat manusia itu menjadi sorotan publik. Hal itu agar kepercayaan publik terhadap TNI tidak luntur

"Sekali lagi, proses hukum harus berjalan sehingga kepercayaan masyarakat kepada TNI tidak pudar," kata Jokowi di Papua, sebagaimana dilansir kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (31/8) kemarin.

Sebelumnya, Presiden Jokowi juga telah memerintahkan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa membantu proses hukum kasus tersebut. Jokowi tidak ingin kepercayaan masyarakat terhadap TNI pudar.

"Saya perintahkan kepada Panglima TNI untuk membantu proses hukum yang juga telah dilakukan oleh kepolisian tapi di-backup oleh TNI. Sehingga sekali lagi proses hukum harus berjalan sehingga kepercayaan masyarakat kepada TNI tidak pudar," ujar Jokowi.

Demikian informasi fakta-fakta terkini seputar kasus mutilasi di Papua yang diketahui sejauh ini.

Simak Video 'Perintah Jokowi ke Panglima TNI: Usut Tuntas Mutilasi Warga Mimika!':

(wia/imk)

Baca Juga

Komentar