6 Fakta Baru Kasus Mutilasi Warga Mimika Usai Jadi Atensi Jokowi - detiknews

 

6 Fakta Baru Kasus Mutilasi Warga Mimika Usai Jadi Atensi Jokowi

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 04 Sep 2022 06:45 WIB
Polisi menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan disertai mutilasi yang terjadi di Kabupaten Mimika, Papua. (dok Polda Papua)
Foto: Polisi menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan disertai mutilasi yang terjadi di Kabupaten Mimika, Papua. (dok Polda Papua)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi atensi kasus pembunuhan sadis warga di Kabupaten Mimika, Papua. Jokowi meminta kasus itu diusut tuntas.

"Saya kira yang paling penting usut tuntas kemudian proses hukum," kata Jokowi dalam keterangan pers di akun YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (31/8/2022).

Jokowi juga memerintahkan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa membantu polisi mengungkap kasus yang terjadi di Kampung Pigapu, Distrik Mimika Timur, Mimika pada Senin (22/8) tersebut.

"Saya perintahkan kepada Panglima TNI untuk membantu proses hukum yang juga telah dilakukan oleh kepolisian tapi di-backup oleh TNI," ucapnya.

Dalam kasus itu, ada 6 anggota TNI AD diduga terlibat. Jokowi tidak ingin kepercayaan masyarakat terhadap TNI pudar.

Baca juga:

"Sehingga sekali lagi proses hukum harus berjalan sehingga kepercayaan masyarakat kepada TNI tidak pudar," imbuh Jokowi.

Dalam kasus ini, enam oknum anggota TNI AD ditetapkan sebagai tersangka. Mereka semua kini ditahan selama 20 hari ke depan untuk pemeriksaan dan penyidikan.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subarna menjelaskan, tim penyidik dari Polisi Militer saat ini sudah melakukan pemeriksaan dan penyidikan terhadap 6 oknum prajurit TNI AD tersebut. Keenam oknum prajurit itu juga ditahan selema 20 hari untuk memudahkan kepentingan pemeriksaan dan penyidikan.

"Saat ini para tersangka ditahan di ruang tahanan Subdenpom XVII/C Mimika terhitung mulai hari Minggu tanggal 28 Agustus 2022," ujarnya dalam keterangan tertulis di Mabes AD, Selasa (30/8).

Tatang menambahkan para tersangka terdiri atas satu orang berpangkat mayor, satu orang berpangkat kapten, satu orang praka, dan tiga orang berpangkat pratu. Seluruhnya dari kesatuan Brigif 20/IJK/3 Kostrad.

Baca juga:

Berikut sejumlah fakta terbaru terkait kasus tersebut:

1. Kompolnas-Komnas HAM Tinjau TKP

Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto meninjau langsung TKP pembunuhan sadis warga Mimika. Dia berharap kasus ini dapat segera dilimpahkan ke kejaksaan dan segera disidangkan.

"Kita berharap penanganan nantinya dapat objektif dan sesegera mungkin untuk dapat dilimpahkan ke kejaksaan, sehingga masyarakat nantinya akan bisa mengawal proses persidangan sehingga dapat terjawab apa yang sebenarnya terjadi," kata Benny dalam keterangan tertulis Polda Papua, Sabtu (3/9).

Benny hadir didampingi Dirreskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani dan Kapolres Mimika AKBP I Gede Putra. Dia juga mengatakan bahwa kasus yang menewaskan empat warga sipil ini telah menjadi atensi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kasus ini menjadi atensi publik, bahkan Bapak Presiden. Di samping itu, penuntasan kasus ini dengan memburu DPO perlu diintenskan. Kami juga berharap perlu ada langkah-langkah antisipasi dalam rangka meminimalkan dampak kasus ini. Sekali lagi kami berikan apresiasi tinggi atas kinerja yang telah ditunjukkan, dan semoga kasus ini segera tuntas dalam penanganan Polri," ujarnya.

Polisi menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan disertai mutilasi yang terjadi di Kabupaten Mimika, Papua. (dok Polda Papua)
50 adegan diperagakan di 6 TKP dalam rekonstruksi (dok Polda Papua)

Simak fakta lainnya di halaman selanjutnya.

Simak Video: Perintah Jokowi ke Panglima TNI: Usut Tuntas Mutilasi Warga Mimika!

Selanjutnya, Benny menyebut kehadirannya ini dalam rangka melakukan supervisi kasus ini. Dia sendiri telah menerima paparan dan gelar perkara kasus ini bersama Komnas HAM Papua.

2. Potongan Tubuh Korban Dimasukkan ke 6 Karung

Polisi bersama unsur gabungan lain masih mencari potongan tubuh korban mutilasi di Kabupaten Mimika. Saat ini petugas masih mencari dua karung berisi potongan tubuh korban.

"Korban pembunuhan ini dimutilasi dan diisi dalam 6 karung, yaitu, 4 karung diisi potongan badan, 1 karung potongan kepala dan 1 karung potongan kaki," kata Kapolres Mimika AKBP I Gede Putra dalam keterangan tertulis dari Polda Papua, Sabtu (3/9).

Proses pencarian ini melibatkan Satuan Polairud Polres Mimika bersama Basarnas dan masyarakat. Sejauh ini empat karung berisi potongan tubuh korban ditemukan.

Baca juga:

"Yang telah ditemukan 4 karung potongan badan, sedangkan untuk 1 karung potongan kaki dan 1 karung potongan kepala belum ditemukan, dan untuk pencariannya masih terus dilakukan," katanya.

Pada Kamis (1/9) siang, tim gabungan TNI-Polri dan SAR Mimika berhasil menemukan potongan tubuh korban mutilasi di sekitar sungai Kampung Pigapu, Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika.

3. Potongan Tubuh Korban Diautopsi

Pencarian dilakukan di darat hingga di laut. Terhadap potongan tubuh korban yang sudah ditemukan akan diautopsi yang dilakukan Puslabfor Polda Papua, Biddokkes Polda Papua, Inafis Polda Papua, dan keluarga.

Autopsi dilakukan untuk mengidentifikasi potongan-potongan jenazah yang telah ditemukan.

4. Info Balas Dendam Dipastikan Hoax

Polisi menegaskan informasi-informasi terdapat aksi balas dendam terkait kasus pembunuhan tersebut merupakan kabar bohong (hoax). Kabar hoax itu berupa beredarnya foto dan video seseorang yang tergeletak dan bersimbah darah dan dinarasikan korban aksi pembalasan dari keluarga korban.

"Sehingga kepada masyarakat apabila mendapatkan informasi yang belum tentu ada kebenarannya agar segera mungkin melaporkan hal tersebut kepada pihak kepolisian baik di Polsek atau Polres Mimika untuk di pastikan kebenarannya," kata Kapolres AKBP I Gede Putra.

Polisi menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan disertai mutilasi yang terjadi di Kabupaten Mimika, Papua. (dok Polda Papua)
Rekonstruksi menghadirkan enam orang oknum prajurit TNI dan tiga orang sipil dengan memperagakan 50 adegan di enam TKP. (dok Polda Papua)
Baca juga:

Simak 2 fakta lainnya di halaman selanjutnya.

5. 50 Adegan Diperagakan dalam Rekonstruksi

Polisi menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan disertai mutilasi yang terjadi di Kabupaten Mimika. Rekonstruksi menghadirkan enam orang oknum prajurit TNI dan tiga orang sipil dengan memperagakan 50 adegan di enam TKP.

"Dalam penanganan kasus ini, kita berkolaborasi bersama sehingga dapat terungkap dengan cepat dan transparan sesuai harapan seluruh masyarakat," kata Kapolres Mimika AKBP I Gede Putra, Sabtu (3/9).

Rekonstruksi digelar hari ini dengan dihadiri Ketua Harian Kompolnas RI Benny Josua Mamoto, Dirreskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramdani, Kapolres Mimika AKBP I Gede Putra, Kapolres Nduga AKBP Rio Alexander, tim Komnas HAM Provinsi Papua, tim Kejaksaan Negeri Mimika, dan personel gabungan TNI-Polri. Penyidik menemukan fakta-fakta baru usai digelarnya rekonstruksi.

"Kami dari penyidik akan melakukan pemeriksaan tambahan untuk fakta-fakta baru yang ditemukan. Dari rekonstruksi ini juga sudah bisa kita buka dengan jelas mulai dari tahap perencanaan, lokasi, maupun tahap pelaksanaan dan pembagian hasil dari tindak kejahatan yang diperbuat," ucap AKBP Gede.

6. 2 Oknum TNI Diperiksa

Dua oknum TNI diperiksa terkait kasus ini. Pihak Polres Mimika memeriksa dua oknum TNI tersebut sebagai saksi terkait kasus tersebut. Namun, Polres Mimika tetap berkoordinasi dengan Subdenpom TNI AD dalam penanganan kasus ini.

"Oknum anggota TNI diperiksa sebagai saksi dalam kasus ini," kata Kapolres Mimika AKBP I Gede Putra dalam keterangan tertulis yang diterima dari Kabid Humas Polda Papua, Sabtu (3/9).

Baca juga:

Baca Juga

Komentar