Pilihan

#NewsFlash: Prediksi Euro: Spanyol vs Jerman 5 Juli 2024 - Bola.net - Google Berita

Gandeng PT INKA, UB Siapkan Riset Proyek Kereta Cepat Ramah Lingkungan - Kompas

 

Gandeng PT INKA, UB Siapkan Riset Proyek Kereta Cepat Ramah Lingkungan

PT. Kompas Cyber Media
3-3 minutes



MALANG, KOMPAS.com - Universitas Brawijaya dipercaya oleh PT. Industri Kereta Api (INKA) untuk melakukan riset pengembangan kereta api cepat dan ramah lingkungan.

Rektor UB, Prof Widodo mengatakan, pihaknya akan membentuk tim riset dengan melibatkan akademisi mulai dari rektor, mahasiswa, dan lainnya.

Riset itu bertujuan untuk menciptakan moda transportasi massal yang lebih ramah lingkungan (eco-friendly).

"Kami akan melakukan riset terkait kereta cepat hybrid dan cerdas. Itu lebih ke arah bagaimana mencari teknologi baru untuk efisiensi energi," kata Widodo saat diwawancarai di Gazebo Raden Wijaya, UB pada Senin (18/7/2022).

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 18 Juli 2022: Pagi Cerah Berawan, Sore Hujan Ringan

Proyek ini digadang-gadang menjadi hal yang baru di Indonesia karena selama ini bahan bakar kebanyakan masih bergantung dari luar negeri.

Video Rekomendasi

2 Rangkaian Kereta Cepat Tiongkok Tiba di Jakarta, Rencana Beroperasi pada Juni 2023

2 Rangkaian Kereta Cepat Tiongkok Tiba di Jakarta, Rencana Beroperasi pada Juni 2023

Nantinya hasil riset yang ada diharapkan bisa diimplementasikan langsung oleh PT INKA.

Selain ramah lingkungan, kajian kereta cepat akan dilengkapi dengan sistem komunikasi dan informasi yang terintegrasi. Sistem itu seperti menggunakan artificial intelligence dan Internet of Things.

"Jadi bagaimana mengkomunikasikan seluruh sistem yang ada di kereta itu," katanya.

Baca juga: Warga Kota Malang Bingung Daftar MyPertamina? Ini 4 Lokasi Pendaftarannya

Selain PT INKA proyek kereta cepat ramah lingkungan ini juga didukung oleh Kementerian Perhubungan serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Dalam proyek ini, UB bakal membentuk tim yang terdiri dari akademisi lintas disiplin ilmu mulai dari Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA).

"Targetnya proyek ini selama dua tahun, dalam artian sudah ada implementasinya. Setelah dua tahun akan berlanjut untuk mengurangi impor bahan bakar kendaraan dari luar negeri," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek