Catat! Ini Tips Investasi di Tengah Bayangan Resesi - BeritaSatu
Catat! Ini Tips Investasi di Tengah Bayangan Resesi
Jumat, 21 Oktober 2022 | 11:02 WIB
Oleh: Lona Olavia / FER

Jakarta, Beritasatu.com - Berbagai lembaga memprediksi dan memberi peringatan akan kemungkinan terjadinya resesi yang diperkirakan dapat memangkas pertumbuhan ekonomi. Tantangan ekonomi tersebut tidak hanya dihadapi oleh Indonesia namun juga negara-negara lainnya.
Proyeksi tersebut juga mengacu kepada laporan World Economic Outlook: Countering The Cost of Living Crisis yang dirilis Dana Moneter Internasional (IMF), Selasa (11/10/2022). Laporan tersebut menunjukkan, proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini tidak berubah, yakni pada 3,2%.
Sementara tahun depan, pertumbuhan ekonomi dipangkas menjadi 2,7% dari sebelumnya 2,9%. IMF melihat situasi 2023 merupakan profil pertumbuhan terlemah sejak 2001, kecuali masa pandemi Covid-19 dan krisis keuangan global.
Chief Marketing Officer (CMO) Pintu Timothius Martin mengatakan, investor tentunya harus selalu memahami berbagai faktor risiko yang bisa timbul baik dari sisi makro-ekonomi, fundamental project atau aset, dan keadaan teknikal pasar.
"Selain itu, di masa winter dan kemungkinan adanya resesi seperti saat ini, sangat penting untuk lebih disiplin dalam mengatur keuangan dan menggunakan metode terstruktur seperti Dollar Cost Averaging (DCA) yang dapat membantu mengurangi risiko investasi dalam jangka panjang," kata Timothius Martin dalam keterangan resmi, Jumat (21/10/2022).
Disebutkan dalam laporan International Monetary Fund (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2023 menunjukan pertumbuhan terlemah sejak tahun 2021. Bahkan IMF juga memangkas pertumbuhan ekonomi tahun 2023 dari sebelumnya 2,9% turun menjadi 2,7%.
Adapun masih dari laporan yang sama, IMF memprediksi kemungkinan 25% pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2023 akan turun sebesar 2% yang diakibatkan beberapa faktor seperti kondisi geopolitik antara Rusia dan Ukraina, peningkatan inflasi, hingga terdapat perlambatan pada ekonomi Tiongkok.
"Dengan banyaknya faktor yang merujuk kepada perlambatan pertumbuhan ekonomi muncul kekhawatiran masyarakat terhadap alokasi dana untuk investasi," tandasnya.
[Category Opsiin, Media Informasi]
[Tags Resesi, Featured, Pilihan,Tips & Trik]