Rabu, 9 November 2022 | 13:22 WIB
Oleh: Stefani Wijaya / CAR

Jakarta, Beritasatu.com - Penyidik Bareskrim Polri menunggu kesiapan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk diperiksa mengenai dugaan tindak pidana di kasus gangguan ginjal akut. Rencananya, sejumlah pejabat BPOM akan diperiksa nantinya.

"Kita masih menunggu dari BPOM sendiri untuk kesediaannya yang jelas kita mengirimkan personel kita untuk meminta di sana, dan kita sudah mengirim surat. Tinggal kita menunggu saja," kata Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri Brigjen Pol, Pipit Rismanto saat dihubungi, Rabu (9/11/2022).

Pipit mengatakan pihaknya akan meminta klarifikasi dari pejabat yang berwenang mengenai kasus gangguan ginjal akut. Kendati demikian, ketika ditanya apakah Kepala BPOM Penny K Lukito turut diperiksa, Pipit mengatakan belum ke ranah itu. Sebab, ada teknis membidangi yang nantinya dapat menjelaskan.

"Kita minta klarifikasi dari pejabat pejabat yang berwenang untuk bisa menjelaskan tentang bahasa bahasa teknis, seperti apa yang terjadi permasalahan ini, kan ada bidang bidangnya, pejabat pejabat yang membidangi itu yang kita ingin klarifikasi mereka terhadap permasalahan permasalahan yang kita temukan," tuturnya.

Lebih lanjut, Pipit mengungkapkan bahwa pihaknya akan menggali berbagai informasi, termasuk dugaan kelalaian dari BPOM. "Iya nanti ya (termasuk dugaan kelalaian BPOM sebagai pengawas) semuanya yang ingin kita ketahui," imbuhnya.

Diketahui, gangguan ginjal akut progresif atipikal diduga disebabkan oleh kandungan zat kimia berbahaya etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) dalam obat sirop yang dikomsumsi pasien. Kemenkes telah mendatangkan obat antidotum atau obat penawar merek Fomepizole sebanyak 246 vial.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

Sumber: BeritaSatu.com 

[Category Opsiin, Media Informasi]

[Tags Bareskrim, BPOM, Gangguan Ginjal Akut, Featured, Pilihan, Gagal Ginjal, Gagal Ginjal Akut, Featured, Pilihan]