Polri Konfirmasi Klaim Kemenkes soal Kasus Gangguan Ginjal Menurun - Beritasatu
Polri Konfirmasi Klaim Kemenkes soal Kasus Gangguan Ginjal Menurun
Rabu, 9 November 2022 | 13:36 WIB
Oleh: Stefani Wijaya / FMB

Jakarta, Beritasatu.com - Polri mengonfirmasi penurunan kasus baru dan kematian akibat gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) pada anak, sebagaimana diklaim Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Betul, jadi kalau untuk penurunan yang kasus baru kan memang di samping ada upaya investigasi ya tetapi juga ada upaya pencegahan, itu paling penting," kata Dirtipidter Bareskrim Polri Brigjen Pipit Rismanto saat dihubungi, Rabu (9/11/2022).
Dikatakan Pipit, pencegahan tersebut merupakan kewenangan Kemenkes dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sementara, Bareskrim Polri memiliki wewenang untuk melakukan penindakan. Akan tetapi, Polri juga turut serta melakukan pencegahan.
"Apa yang menjadi penyebab termasuk mendatangkan obat-obatan yang diduga bisa membantu itu. Di antaranya itu kemudian ada hal-hal lain yang menarik produk-produk yang diduga produksi dengan menggunakan bahan tambahan yang diidentifikasi mengandung EG dan DEG. Itu kan penarikan salah satu pencegahan juga," ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, kasus baru dan kematian akibat gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) pada anak menurun.
Hal ini berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per Sabtu (6/11/2022). Jumlah kasus baru dan kematian akibat gagal ginjal makin menurun.
Menurut Budi, kasus baru dan kematian GGAPA mengalami penurunan kasus sejak pelarangan konsumsi obat sirop/cairan dan pemberian obat penawar atau antidotum.
"Tolong para Dinas Kesehatan bisa bantu komunikasi publik baik ke masyarakat maupun stakeholder seperti DPRD, organisasi masyarakat. Dijelaskan bahwa sejak pelarangan obat-obatan sirop dan pemberian fomepizole. Jumlah kasus dan jumlah kematian sudah turun secara drastis," kata Budi kepada media di Jakarta, Minggu (6/11/2022).
Menurut Budi, perkembangan kasus GGAPA yang makin baik membaik ini harus diinformasikan kepada publik, agar masyarakat bisa lebih tenang.
Dikatakan Budi, pihaknya akan mencoba untuk menekan terus kasus baru hingga ke level nol kasus.
Adapun strateginya, setiap ada temuan kasus baru akan dikejar sumber penyebabnya. Pasalnya, kasus yang dilaporkan pada pekan lalu, yakni 29 Oktober dan 1 November 2022, karena pasien masih saja mengkonsumsi obat sirop. Obat tersebut mereka beli dari apotek.
"Mohon bantuan para Dinas Kesehatan kontrol pemberian obat di apotek dan bidan kita," ucapnya.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com
[Category Opsiin, Media Informasi]
[Tags POLRI, Kemenkes, Gagal Ginjal, Kesehatan, Gagal Ginjal Akut]