Protokol dan Layanan Kesehatan Bagi Delegasi KTT G20 Bali - Tirto
7 min read
Protokol dan Layanan Kesehatan Bagi Delegasi KTT G20 Bali
tirto.id - Rabu, 9 Nov 2022 13:09 WIB

Petugas beraktivitas di area General Aviation Terminal (GAT) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Sabtu (5/11/2022). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/YU
Protokol dan layanan kesehatan para delegasi KTT G20 di Bali yang berlangsung 10 November 2022.
tirto.id - Agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20) akan dimulai pada Kamis (10/11/2022) di Nusa Dua, Bali, Indonesia.
Sebanyak 19 kepala negara dan pemimpin Uni Eropa dijadwalkan hadir dalam forum kerja sama ekonomi tersebut.
Selain Presiden Joko Widodo, sebagai kepala negara Indonesia yang sekaligus bertindak sebagai tuan rumah, kepala negara anggota G20 juga bakal hadir dalam pertemuan tersebut. Karenanya, berbagai persiapan terutama yang menyangkut masalah kesehatan dipersiapkan oleh panitia pelaksana.
Salah satu fasilitas kesehatan yang disiapkan di area pertemuan G20 adalah Klinik Mini-ICU dengan fasilitas lengkap. Di klinik tersebut, terdapat dokter spesialis, hingga perawat yang berjaga selama 24 jam.
Adapun G20 merupakan forum kerja sama ekonomi yang beranggotakan negara dengan potensi ekonomi besar seperti Indonesia, Amerika Serikat, Rusia, Cina, Uni Eropa, Afrika Selatan, Korea Selatan, Brasil, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Australia, Arab Saudi, India, Kanada, Meksiko, Perancis, dan Turki.
Masing-masing kepala negara dari setiap negara anggota G20 bakal menghadiri KTT G20 di Nusa Dua, Bali, Indonesia.
Mereka pun dijadwlkan datang mulai hari Kamis, 10 November 2022 untuk membahas perkembangan ekonomi dunia, terutama setelah pandemi COVID-19.
Mengutip laman resmi G20, pada hari pertama, para delegasi negara anggota dijadwalkan menjalani Finance-Health Deputies Meeting. Berikut ini jadwal lengkap agenda G20 di Indonesia.
Jadwal Lengkap KTT G20 di Bali
Kamis, 10 November 2022
Finance-Health Deputi Meeting
Jumat, 11 November 2022
Finance-Health Deputi Meeting
Sherpa Meeting
Sabtu, 12 November 2022
Sherpa Meeting
Joint Sherpa and Finance Deputies Meeting
Join Finance Health Ministers Meeting
Minggu, 13 November 2022
Sherpa Meeting
L20 Employment Summit Back-to-Back Leader's Summit
B20 Summit
Senin, 14 November 2022
L20 Employment Summit Back-to-Back Leader's Summit
B20 Summit
(C20) Financing The Just Transition: Powering Asia's Sustainable Energy Future
C20 Public Discussion: Envisaging Wealth Tax In The Post-Pandemic World: A Mission (IM)Possible To Reduce Inequality
Selasa, 15 November 2022
G20 Leaders Summit
Rabu, 16 November 2022
G20 Leaders Summit
Protokol Kesehatan Peserta G20
Sementara itu, untuk menjaga kesehatan delegasi anggota G20, terutama para kepala negara, pemerintah Indonesia telah mempersiapkan sarana kesehatan di area pertemuan.
Selain itu, alat tes swab PCR, juga dipasang untuk mengantisipasi peserta yang terinveksi COVID-19 masuk ke area pertemuan.
Nantinya, setiap 1x24 jam, setiap delegasi wajib melakukan Tes Swab PCR, untuk memastikan kondisinya aman. Selain itu, setiap delegasi yang hadir ke pertemuan G20 juga wajib sudah melakukan vaksin COVID-19 minimal 2 dosis.
Adapun pemerintah Indonesia juga memersiapkan aplikasi Peduli Lindungi dalam 13 bahasa, untuk memermudah mobilitas peserta selama berada di Bali. Dengan demikian, para peserta dapat mengunjungi berbagai area pertemuan ekonomi dunia tersebut.
Dikutip dari laman Sehat Negeriku, Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Achmad Farchanny, mengatakan pihaknya terus melakukan persiapan secara matang untuk menyambut G20. Dengan demikian, para peserta dapat sehat dan aman selama mengikuti pertemuan.
"Penyiapan protokoler kesehatan terus kita matangkan jelang KTT G20. Harapannya, dengan penyiapan dan pelaksanaan protokol kesehatan yang baik, KTT G20 akan berlangsung aman dan sehat," kata Achmad Farchanny.
Selain prosedur pencegahan COVID-19, pihak panitia juga membuat Klinik Mini-ICU di area pertemuan. Klinik tersebut berfungsi untuk tempat pengobatan peserta G20 yang mengalami masalah kesehatan.
Tidak hanya masalah COVID-19, para tenaga medis yang disiagakan juga terdiri dari dokter bedah, dokter jantung, dan lainnya untuk mengantisipasi apabila ada peserta yang mengalami masalah kesehatan di area pertemuan G20.
Baca juga:
Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan menarik lainnya Permadi Suntama
(tirto.id - Kesehatan)
Kontributor: Permadi Suntama
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Yandri Daniel Damaledo
Artikel Menarik Lainnya
Tips Lari Marathon Bagi Pemula & Apa Saja yang Perlu Disiapkan?
Ilustrasi marathon. FOTO/Istockphoto
Tips lari marathon bagi pemula dan hal-hal yang perlu disiapkan.
tirto.id - Menerapkan gaya hidup sehat tidak hanya soal mengatur pola makan, tapi juga rutin berolahraga.Salah satu aktivitas luar ruangan yang sering dilakukan untuk menerapkan gaya hidup sehat adalah lari marathon.
Seiring dengan kembalinya rutinitas normal, maka tidak mengherankan, jika keinginan untuk ikut ajang lari maraton sering kali muncul di benak para penggemarnya.
Dengan mengikuti maraton, seseorang bisa menguji sejauh mana kemampuan sekaligus menaklukkan batasan diri. Mengutip jurnal online FIK Universitas Negeri Yogyakarta, maraton juga menjadi salah satu ajang perlombaan bergengsi di dunia.
Lari maraton bukanlah sekadar lari ringan mengingat jarak tempuhnya yang mencapai hingga 42 kilometer. Oleh karena itu, diperlukan persiapan khusus sebelum mengikutinya, apalagi jika maraton yang diikuti merupakan ajang perdana.
Tips Lari Marathon Bagi Pemula
Berikut langkah-langkah yang perlu dipersiapkan sebelum mengikuti lari maraton bagi pemula, sebagaimana dilansir dari Antara, Rabu (9/11/2022).
- Pilih ajang maraton pertama
Bagi pemula, Anda dapat memilih rute maraton yang sudah familiar atau dikenali. Pilih yang terbilang gampang dan lokasi penyelenggaraan maraton yang tidak jauh dari kediamanmu. Hal tersebut disarankan agar Anda bisa membiasakan diri terlebih dahulu dengan suasana maupun situasi trek maraton.
- Pilih jarak pendek
Ajang lari maraton biasanya terbagi ke dalam beberapa kelas berdasarkan jarak tempuh. Jika ini merupakan debut lari maraton, pilihlah jarak lari yang tidak terlalu jauh dan panjang.
Persiapan pertama ketika hendak mengikuti ajang lari maraton adalah mengetahui sejauh mana batas maksimal diri. Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko cedera yang jauh lebih tinggi.
Untuk dapat mengetahuinya, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Setelah itu, kamu bisa berlatih dengan berlari sejauh 2-5 kilometer setiap harinya secara rutin. Dengan begitu, Anda dapat mempersiapkan fisik dan mental sebelum menghadapi maraton pertama.
- Buat jadwal latihan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, latihan merupakan porsi wajib yang harus dijalani sebelum mengikuti lari maraton. Setidaknya, ada empat hal yang bisa kamu terapkan dalam jadwal latihan.
Pertama, menentukan jarak tempuh dasar dan berlari sebanyak 3-5 hari dalam seminggu. Kedua, lakukan lari jarak jauh setiap 7-10 hari agar tubuhmu dapat menyesuaikan diri secara bertahap untuk jarak jauh.
Ketiga, latihan interval dan tempo berjalan untuk meningkatkan kapasitas kecepatan. Keempat, pastikan istirahat yang cukup untuk mencegah terjadinya cedera dan kelelahan secara fisik maupun mental.
- Makan secukupnya, pastikan tubuh terhidrasi
Berlari dalam ajang maraton pasti mengeluarkan banyak keringat sehingga tubuh kekurangan cairan. Sebelum melakukan debut maraton, pastikan jumlah konsumsi air sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Anda bisa mengonsumsi segelas air setiap malam, sebelum tidur, menjelang ajang maraton dan satu gelas lagi pagi hari.
Sementara itu, saat ajang maraton berlangsung, jangan lupa siapkan air minum untuk mengisi cairan tubuh yang hilang.
Apa yang Perlu Disiapkan Sebelum Lari Marathon
Dokter spesialis kedokteran olahraga Pelatnas Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dr. Grace Joselini Corlesa, MMRS, Sp.KO memberikan sejumlah tips dan persiapan bagi orang yang akan memulai maraton agar fisik dan mentalnya siap.
Dokter Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar (PPOP) yang juga berpraktik di Sport Medicine Injury Recovery Center RS Pondok Indah – Bintaro Jaya itu melalui keterangan tertulisnya, menyebutkan salah satu tips yakni melakukan pemeriksaan medis terutama kondisi kesehatan jantung. Berikut 5 tips menurut dr. Grace.
1. Melakukan pemeriksaan medis
Terutama pada kondisi dan kesehatan jantung. Jika terdapat gejala nyeri pada dada, sesak napas, atau kelelahan berlebihan, serta memiliki tekanan darah tinggi ada baiknya untuk segera berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu.
Hal tersebut guna menghindari adanya resiko pingsan atau pusing hingga kehilangan keseimbangan saat sedang menjalani olahraga maraton.
2. Atribut yang memadai
Penggunaan atribut seperti sepatu juga dapat mempengaruhi kondisi fisik dari peserta maraton. Sehingga perlu kiranya untuk memilih sepatu yang tepat serta sesuai dengan bentuk kaki, pola jalan, dan bentuk tubuh.
3. Istirahat yang cukup
Menurut dr. Grace istirahat juga bagian dari program latihan. Istirahat merupakan faktor penting dalam pemulihan fisik dan mental setelah menjalani proses latihan.
Pada orang dewasa, hanya memerlukan tidur umumnya sekitar 6-8 jam, dan 10 jam pada atlet. Bahkan jika peserta maraton mendapati dirinya tidur kurang dari 7 jam di malam hari, dapat meningkatkan risiko cedera hingga 2 kali lipat.
Baca juga:
[Category Opsiin, Media Informasi, Tekno]
[Tags KTT G20, G20, Featured, Pilihan]