Update Gempa Cianjur: Hujan Sulitkan Pencarian 39 Korban Hilang - Beritasatu
Update Gempa Cianjur: Hujan Sulitkan Pencarian 39 Korban Hilang
Jumat, 25 November 2022 | 04:59 WIB
Oleh: Herman / FER

Jakarta, Beritasatu.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi di Cianjur hingga Kamis (24/11/2022) petang mencapai 272 orang. Masih ada 39 orang yang dinyatakan hilang. Pencarian korban yang hilang tersebut saat ini masih terkendala cuaca hujan dan juga timbunan tanah longsor yang tinggi di kawasan gempa Cianjur.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan, dari 39 orang yang masih hilang tersebut, 32 orang merupakan warga Desa Cijedil, sedangkan tujuh warga lainnya kebetulan sedang melintas di desa yang tertimbun longsor tersebut.
"Memang dalam pencarian, kalau masih berhari-hari ini kita berharap ada yang selamat. Buktinya kemarin ada yang ditemukan selamat. Jadi ini masih menggunakan tenaga orang, sementara (kondisinya) longsor, cuaca hujan dan ketinggian longsornya juga tidak rendah," ungkap Suharyanto dalam konferensi pers dari Cianjur yang disiarkan secara daring, Kamis (24/11/2022).
Suharyanto mengungkapkan, kemungkinan besok mulai dikerahkan alat berat. Namun, kondisi jalan untuk dilalui alat berat juga tidak mudah dan bisa membahayakan operator alat berat.
"Tentu saja jangan sampai pakai alat berat, yang pertama ternyata masih ada yang selamat, justru dengan alat berat ini membahayakan. Yang kedua justru bisa membahayakan si operator alat berat itu sendiri. Jadi ini harus dipastikan keselamatannya," kata Suharyanto.

Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan, pasca kejadian gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada 21 November 2022, gempa susulan memang masih terjadi, namun semakin lemah. Cianjur saat ini justru menghadapi potensi longsor dan banjir bandang akibat curah hujan yang tinggi.
"Yang perlu diwaspadai, terutama potensi hujan yang semakin meningkat curah hujannya. Puncak musim hujan di bulan Desember 2022 bahkan bisa berlanjut hingga Januari 2023. Yang dikhawatirkan adalah longsor dan banjir bandang," kata Dwikorita Karnawati.
Karenanya, Dwikorita mengimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada dan berhati-hati dalam mendirikan tenda.
"Jadi yang berada di bantaran sungai, di lembah sungai, kemudian di dekat lereng gunung, mohon dalam mendirikan tenda jangan terlalu dekat dengan pinggir lembah. Semakin ke arah lapang, itu semakin aman. Dan juga jangan terlalu dekat dengan lereng karena masih mungkin terguyur hujan akhirnya longsor atau terkena getaran akhirnya runtuh," kata Dwikorita.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com