3 Perbedaan BRICS dan G7, dari Tahun Berdiri hingga Fokus Utama
Rabu, 23 November 2022 - 14:41 WIB
A A A
JAKARTA - BRICS dan G7 merupakan dua organisasi antarnegara yang memiliki kekuatan ekonomi besar. Meski terdapat sejumlah perbedaan, kedua organisasi ini memiliki pada dasarnya punya bahasan yang sama, yakni terkait tentang masalah ekonomi dan keuangan global.
Rusia sebelum menjadi penggagas berdirinya BRICS, juga sempat tergabung dalam G8 (namanya menjadi G7 setelah Rusia keluar) di tahun 1997, akan tetapi ditangguhkan di tahun 2014 karena telah mencaplok Krimea dari Ukraina.
Baca juga : Mengenal BRICS, Pesaing G7 yang Membuat Amerika Geram
Rusia sebelum menjadi penggagas berdirinya BRICS, juga sempat tergabung dalam G8 (namanya menjadi G7 setelah Rusia keluar) di tahun 1997, akan tetapi ditangguhkan di tahun 2014 karena telah mencaplok Krimea dari Ukraina.
Baca juga : Mengenal BRICS, Pesaing G7 yang Membuat Amerika Geram
Beberapa perbedaan yang sudah jelas dari dua organisasi ini adalah dari tahun berdiri, anggota, dan beberapa fokus utamanya.
Berikut tiga perbedaan BRICS dan G7 :
1. G7 lebih dulu terbentuk
Dikutip dari Reuters, G7 telah didirikan sejak tahun 1973 sebagai forum bagi negara-negara terkaya untuk membahas krisis yang mempengaruhi ekonomi dunia. Pertemuan pertama ini digagas oleh Menteri Keuangan Amerika Serikat, George Shultz.
Sementara BRICS baru terbentuk pada tahun 2010, istilah BRICS ini dikemukakan oleh Jim O'Neill seorang ekonom asal Inggris yang mengungkapkan empat negara dengan ekonomi yang akan tumbuh pesat dan dapat menantang kekuatan ekonomi negara-negara G7.
2. Anggota BRICS dan G7
Dilansir dari Investopedia, awalnya BRICS hanya berisikan empat anggota yakni Brazil, Rusia, India, dan China. Empat negara inilah yang digadang gadang akan menjadi pesaing berat G7 menurut Jim O'Neill.
Setelah Afrika Selatan bergabung pada tahun 2010, namanya berubah menjadi BRICS, yang merupakan akronim dari Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.
Keanggotaan BRICS ke depan diperkirakan akan bertambah dengan beberapa negara yang telah mengajukan minatnya untuk bergabung seperti Argentina dan Iran.
Sementara G7 beranggotakan Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat, serta beberapa perwakilan dari Uni Eropa.
Dimana telah dijelaskan di atas bahwa organisasi ini sempat bernama G8 setelah Rusia masuk. Namun kembali menjadi G7 setelah Negeri Tirai Besi itu dikeluarkan.
Negara negara G7 ini harus memiliki PDB tahunan gabungan sebesar USD 40 triliun, atau hanya di bawah setengah ekonomi global.
Baca juga : Rusia: Negara-negara BRICS Akan Berada di Jantung Tata Dunia Baru
3. Fokus BRICS dan G7
Sebagai organisasi yang baru terbentuk fokus utama BRICS masih pada bagaimana cara untuk meningkatkan kondisi ekonomi di negara anggota saja, menurut laman Library of Congress.
Setiap tahunnya BRICS juga melakukan KTT, yang mana pada pertemuan tahun depan rencananya akan membahas keanggotaan baru yakni Argentina dan Iran.
Sedangkan untuk fokus G7 ditempati oleh negara dengan kekuatan ekonomi yang besar dan memiliki fokus yang lebih luas.
Kelompok G7 ini dibentuk pada awalnya memiliki tugas untuk membahas solusi potensial untuk masalah ekonomi dan keuangan global, seperti krisis minyak. Namun pada tahun 1980an, cakupannya diperluas dengan membahas isu isu politik.
[Category Opsiin, Media Informasi]
Komentar
Posting Komentar