BMKG Minta Krisis Air Jadi Perhatian Seluruh Negara di Dunia
Selasa, 21 Februari 2023 | 06:59 WIB
Oleh: Yustinus Paat / YUD

Jakarta, Beritasatu.com- Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengingatkan krisis air sebagai imbas dari adanya perubahan iklim telah menjadi krisis global. Menurut Dwikorita, krisis air ini makin nyata mengganggu siklus hidrologi yang melanda di hampir seluruh belahan dunia.
"Krisis air terjadi hampir di seluruh belahan dunia dan menjadi krisis global yang harus diantisipasi setiap negara. Tidak peduli itu negara maju atau berkembang. Karenanya, isu ini harus menjadi perhatian bersama seluruh negara tanpa terkecuali," ujar Dwikorita dalam Dialog FMB9 dengan tema ‘Kelestarian Air, Kebutuhan Hidup Bersama’ yang dilangsungkan secara daring, Senin (20/2/2023).
Menurut Dwikorita, fenomena perubahan iklim akan terus berlanjut apabila laju peningkatan emisi gas rumah kaca tidak dapat dikendalikan. Kondisi ini, kata dia, akan menyebabkan semakin cepatnya proses penguapan air permukaan.
"Sehingga mengakibatkan ketersediaan air semakin cepat berkurang di suatu lokasi belahan bumi. Namun, sebaliknya terjadi hujan yang berlebihan (ekstrem) di lokasi atau belahan bumi yang lain," tandas dia.
Dwikorita juga menyebutkan ketersediaan air permukaan dan air tanah yang makin berkurang ini. Hal tersebut akan mempengaruhi ketersediaan air bersih di berbagai belahan bumi. Dwikorita mencontohkan World Meteorological Organization (WMO) pada 2022 lalu melaporkan, bahwa kekeringan dan kelangkaan air telah melanda berbagai negara di dunia.
"Tidak ada perbedaan antara negara maju dan negara berkembang. Keduanya sama-sama menderita akibat kekeringan dan banjir. Jadi, sekali lagi kekeringan dan banjir adalah dampak yang sama akibat dari kencangnya laju perubahan iklim yang diperparah dengan kerusakan lingkungan," pungkas Dwikorita.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
TAG:
[Category Opsiin, Media Informasi]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar