Deretan Fakta Terbaru 1 Tahun Agresi Rusia ke Ukraina, AS Gelontorkan Rp418 Triliun Bantu Kiev - inews

 

Deretan Fakta Terbaru 1 Tahun Agresi Rusia ke Ukraina, AS Gelontorkan Rp418 Triliun Bantu Kiev

Ajeng Wirachmi, Tim Litbang MPI
Deretan Fakta Terbaru 1 Tahun Agresi Rusia ke Ukraina, AS Gelontorkan Rp418 Triliun Bantu Kiev
Ukraina menerbitkan uang kertas baru edisi 1 tahun agresi militer Rusia di Ukraina. (Foto: Reuters)

JAKARTA, iNews.id – Setahun berlalu. Rusia dan Ukraina masih terlibat perang hingga saat ini. Konflik antara kedua negara bekas Uni Soviet itu belum lagi menunjukkan tanda-tanda bakal berakhir. Fakta-fakta baru terungkap dalam setahun perang tersebut berlangsung. Berikut informasi lengkapnya. 

Infrastruktur di Ukraina Porak-poranda

Memasuki setahun serangan Rusia ke Ukraina, Ukraina mengalami kerusakan infrastruktur yang sangat parah. Data terbaru yang tertera dalam laman Rescue.org (20 Februari 2023), serangan rudal yang menyasar kota-kota di Ukraina sudah merusak 30-50 persen jaringan listrik, dengan total kerusakan keseluruhan infrastruktur energi di negara itu mencapai 113,5 miliar dolar AS. Selain itu, Rusia menyebabkan kerusakan infrastruktur telekomunikasi Ukraina sebesar 1,97 miliar dolar AS. 

Untuk bangunan, data yang berhasil dikumpulkan tim Litbang MPI dari beragam sumber menyebut bahwa pertempuran merusak hampir separuh area bangunan di kota-kota yang paling terdampak. Sebanyak 10 rumah sakit hancur sejak invasi pertama kali melanda Ukraina. Sementara itu, sepanjang 2022, ada 72.221 kebakaran, dan 14.068 di antaranya diindikasi terjadi akibat perang. Rudal menghantam sebuah perpustakaan buku langka di Kharkiv. Padahal, di dalamnya terdapat 60 ribu buku dan berbagai manuskrip. Hal tersebut menjadi pukulan tersendiri bagi masyarakat Ukraina dan memaksa para mahasiswa untuk mengungsi. 

Ribuan warga Ukraina tewas

Serangan yang terjadi selama setahun itu telah menewaskan setidaknya 7.199 warga Ukraina, dengan 438 di antaranya adalah anak-anak. Data Statista menyebutkan, terdapat 11.000 masyarakat Ukraina yang terluka, dan 854 di antaranya adalah anak-anak. Namun, angka tersebut diprediksi bisa lebih tinggi karena banyak warga yang belum terdata. Informasi tambahan yang disediakan di laman United Nations Human Rights, sebagian besar korban tewas diketahui akibat terkena ledakan dengan jangkauan area luas. Termasuk, karena penggunaan artileri, misil, serangan udara, dan serangan roket ganda. 

Ekonomi Rusia anjlok

Bukan hanya Ukraina yang mengalami guncangan ekonomi, Rusia pun mengalami hal serupa. Selama setahun berperang dengan Ukraina, PDB Moskow disebut mengalami penurunan hingga 5,6 persen. Angka tersebut bahkan jauh lebih buruk jika dibandingkan dengan prediksi Bank Dunia sebesar 3,3 persen. Sebelumnya, pada tahun 2022 lalu PDB Rusia turun 2,2 persen. Prediksinya, kegiatan ekspor Rusia di tahun 2023 ini akan terus menurun, sementara nilai impor akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun lalu. 

Bantuan terbaru AS untuk Ukraina

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyatakan bahwa negaranya akan memberikan paket bantuan terbaru ke Ukraina senilai 2,5 miliar dolar AS. Hal itu dia sampaikan melalui keterangan tertulis di laman resmi Departemen Luar Negeri AS pada 19 Januari 2023. Dengan begitu, total bantuan yang dikucurkan Washington DC kepada Kiev sejak agresi militer Rusia di Ukraina mencapai 27,5 miliar dolar AS (lebih dari Rp418 triliun). Amerika juga terus menyerukan negara-negara lain untuk selalu mendukung dan membantu Ukraina.

Sementara itu, dalam kunjungan Presiden AS Joe Biden ke Ukraina pada 20 Februari 2023, Amerika Serikat menjanjikan akan kembali memberikan bantuan militer sebesar 500 juta dolar AS. Kepada Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, Biden menyatakan akan membantu Ukraina terutama dari sisi peralatan militer. Hal itu memang sudah dilakukan sejak Rusia pertama kali menginvasi Ukraina, setahun yang lalu. 

Ukraina luncurkan uang kertas khusus

Fakta menarik lain seputar setahun agresi militer Rusia ke Ukraina, Ukraina mengeluarkan uang kertas baru dalam rangka peringatan peristiwa tersebut. Dilansir dari SINDOnews, uang tersebut diluncurkan oleh Bank Sentral Ukraina pada Kamis (23/2/2023). Pada salah satu sisi uang tersebut, tampak gambar tiga orang tentara yang sedang mengibarkan bendera nasional. Uang dengan nominal 20 hryvnia itu juga menampilkan gambar dua tangan yang diikat dengan selotip. Gambar tersebut menceritakan dugaan adanya kejahatan perang yang dituduhkan Ukraina kepada Rusia.

Editor : Ahmad Islamy Jamil

Follow Berita iNews di Google News


[Category Opsiin, Media Informasi]

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya