Gempa Bumi Turki dan Keindahan Cappadocia yang Tercipta dari Bencana

SURABAYA, iNews.id - Turki yang tengah dihantam gempa bumi dahsyat memiliki Cappadocia yang keelokannya banyak dipuji.
Cappadocia atau Kapadokya yang berada 700 km sebelah timur Istanbul, bahkan disebut sebagai wilayah paling fantastis di muka bumi.
Rasanya belum lengkap melancong ke Negara Turki jika belum merambahkan kaki di Cappadocia. Namun banyak yang belum tahu, keelokan panorama alam Cappadocia Turki sebetulnya tercipta dari peristiwa bencana alam yang datang silih berganti. Mulai letusan gunung berapi hingga tsunami.
Bukit-bukit batu setinggi 20-50 meter di Cappadocia yang berjumlah puluhan ribu itu diyakini berasal dari letusan mengerikan gunung berapi 10.000 tahun silam. Bukit-bukit batu itu berbentuk unik. Pada ujungnya memiliki topi yang menyerupai jamur.
Para peneliti menyebut Cappadocia dulunya adalah hamparan lava yang diam membatu hingga ratusan tahun. Dalam beberapa abad kemudian terjadi banjir laut yang merendam hamparan lava dalam rentang waktu yang sangat panjang.
Bencana alam di Cappadocia tak kunjung berhenti. Pada beberapa abad berikutnya terjadi guncangan gempa bumi dahsyat yang menimbulkan tsunami. Air laut pun tumpah, dan Cappadocia tiba-tiba berubah menjadi dataran kering.
“Sebagian jajaran bukit batu di situ menampakkan garis batas kedalaman air yang pernah merendamnya pada masa lalu,” demikian yang tertulis dalam buku Perjalanan Turis Siluman (2017).
Pada abad pertama, tidak sedikit bukit-bukit batu di Cappadocia Turki dilobangi sekaligus difungsikan sebagai pintu masuk, di mana bagian dalamnya yang luas diubah menjadi kamar tidur, dapur, kamar tamu, living room.
Konon, hal itu dilakukan oleh para pengikut Yesus yang melarikan diri dari kejaran tentara Romawi pasca kematian Yesus. Cappadocia merupakan tempat persembunyian yang luas.
“Keluasan Cappadocia dibagi dalam banyak distrik”. Yang terkenal adalah distrik Avanos, Ortahisar, dan Cavusin. Kemudian Kizilcukur atau biasa disebut juga Lembah Merah di mana banyak pelancong menikmati pemandangan dari atas balon udara.
Distrik Mazi, Azkonak dan Derinkuyu dengan bagian bawah tanahnya saling terhubung menyerupai kota, tidak kalah menawan. Namun yang menggetarkan adalah distrik Goreme.
Di Goreme, setiap wisatawan boleh mencoba hidup di dalam liang-liang persembunyian. Setiap orang yang ingin masuk ruangan harus melewati lorong panjang yang hanya berdiameter 110 cm.
Bagi para penyuka kuliner, di Goreme terdapat restoran yang lokasinya berada di dalam gua. Pengunjung bisa memesan soguk baslangiclar (makanan pemula yang dingin) dan sicak meze cesticleri tabagi alias kroket.
Selesai bersantap, setiap wisatawan selalu ditawari kolonyali mendil, yakni tisu basah yang berbau harum, wangi.
Editor : Ihya Ulumuddin
Follow Berita iNewsJatim di Google News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar