Ibunya Tewas, Bayi Baru Lahir Selamat dari Puing-puing Gempa Dahsyat - Beritasatu - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Ibunya Tewas, Bayi Baru Lahir Selamat dari Puing-puing Gempa Dahsyat - Beritasatu

Share This

 

Ibunya Tewas, Bayi Baru Lahir Selamat dari Puing-puing Gempa Dahsyat

Rabu, 8 Februari 2023 | 06:18 WIB
Oleh: Surya Lesmana / LES

Seorang bayi baru lahir yang ditemukan masih terikat tali pusar ke ibunya dan ditarik hidup-hidup dari puing-puing sebuah rumah di utara setelah gempa mematikan, menerima perawatan medis di sebuah klinik di Afrin, pada 7 Februari 2023.
Seorang bayi baru lahir yang ditemukan masih terikat tali pusar ke ibunya dan ditarik hidup-hidup dari puing-puing sebuah rumah di utara setelah gempa mematikan, menerima perawatan medis di sebuah klinik di Afrin, pada 7 Februari 2023. (Foto: AFP)

Jindayris, Beritasatu.com – Keajaiban setelah bayi baru lahir ditemukan dalam kondisi selamat dari puing-puing akibat gempa dahsyat di sebuah rumah di Suriah utara. Bayi selamat tersebut bahkan masih terikat tali pusar ke ibunya, yang meninggal dalam gempa Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023) , kata seorang kerabat.

Advertisement

Bayi selamat itu adalah satu-satunya yang selamat dari keluarga terdekatnya, yang semuanya tewas ketika gempa berkekuatan 7,8 yang melanda Suriah dan Türki meratakan rumah keluarga di kota Jindayris yang dikuasai pemberontak, kata Khalil al-Suwadi.

"Kami mendengar suara saat sedang menggali," kata Suwadi kepada AFP, Selasa.

"Kami membersihkan debu dan menemukan bayi dengan tali pusar (utuh) jadi kami memotongnya dan sepupu saya membawanya ke rumah sakit."

Advertisement

Video penyelamatan itu viral di media sosial.

Rekaman itu menunjukkan seorang pria berlari dari puing-puing bangunan empat lantai yang runtuh sambil menggendong bayi mungil yang tertutup debu.

Pria kedua berlari ke arah pria pertama membawa selimut untuk mencoba menghangatkan bayi yang baru lahir di suhu di bawah nol derajat, sementara pria ketiga berteriak meminta mobil untuk membawanya ke rumah sakit.

Bayi itu dibawa untuk dirawat di kota terdekat Afrin, sementara anggota keluarga menghabiskan beberapa jam berikutnya untuk memulihkan jenazah ayahnya Abdullah, ibu Afraa, empat saudara kandung dan seorang bibi.

Tubuh mereka dibaringkan di lantai rumah kerabat yang berdekatan menjelang pemakaman bersama yang diadakan pada hari Selasa.

Di ruangan remang-remang, Suwadi menatap mayat-mayat tak bernyawa itu dan mencatat nama-nama mereka.

"Kami mengungsi dari (kota timur yang dikuasai pemerintah) Deir Ezzor. Abdullah adalah sepupu saya dan saya menikah dengan saudara perempuannya," katanya.

Rumah keluarga itu adalah salah satu dari sekitar 50 rumah di Jindayris yang rata dengan tanah akibat gempa, lapor seorang koresponden AFP.

Di seluruh Suriah, lebih dari 1.600 orang tewas, selain lebih dari 3.400 tewas di Türkiye, kata pihak berwenang.

Kota-kota yang dikuasai pemberontak di Suriah menyumbang sekitar 800 orang tewas.

Di dalam inkubator di rumah sakit di Afrin, bayi yang baru lahir dihubungkan ke infus, tubuhnya terluka, dan perban melilit tangan kirinya.

Dahi dan jari-jarinya masih membiru karena kedinginan saat dokter anak Hani Maarouf memantau bagian vitalnya.

"Dia sekarang stabil," kata Maarouf tetapi mencatat bahwa dia tiba dalam kondisi buruk.

"Dia mengalami beberapa memar dan luka di sekujur tubuhnya," katanya kepada AFP.

"Dia juga datang dengan hipotermia karena cuaca yang sangat dingin. Kami harus menghangatkannya dan memberikan kalsium."

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

TAG: 


[Category Opsiin, Media Informasi]

[Tags Gempa Bumi, Featured, Pilihan, Turki]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages