Ini Strategi Pemprov NTT Kenalkan Budaya Tradisional kepada Generasi Muda - Beritasatu

 

Ini Strategi Pemprov NTT Kenalkan Budaya Tradisional kepada Generasi Muda

Minggu, 19 Februari 2023 | 10:57 WIB
Oleh: Maria Fatima Bona/ Helmut Timothy / FFS

Acara Festival Reba atau pesta adat masyarakat Ngada yang digelar di Anjungan Nusa Tenggara Timur (NTT) Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Sabtu, 18 Februari 2023.
Acara Festival Reba atau pesta adat masyarakat Ngada yang digelar di Anjungan Nusa Tenggara Timur (NTT) Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Sabtu, 18 Februari 2023. (Foto: Beritasatu.com/ Maria Fatima Bona)

Jakarta, Beritasatu.com – Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki warisan budaya tradisional yang sangat beragam. Untuk mewarisi khazanah budaya tersebut kepada generasi muda, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT melakukan berbagai upaya. Salah satunya mewajibkan setiap kabupaten/kota menggelar festival tahunan.

Advertisement

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi saat menghadiri acara Festival Reba atau pesta adat masyarakat Ngada di Anjungan NTT Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Sabtu (18/2/2022).

“Kami mewajibkan semua kabupaten membuat satu festival budaya, di Ngada terkenal dengan Reba, Manggarai Barat ada Festival Komodo, Ende ada Festival Kelimutu dan Lembata ada Festival Ikan Paus. Ini tidak lain tidak bukan kita mau menurunkan budaya-budaya ini kepada generasi muda,” ucapnya.

Josef menjelaskan untuk mengenalkan budaya tradisional kepada generasi muda, pihaknya menyesuaikan dengan perkembangan zaman dengan tidak mengubah nilai-nilai penting dari budaya tersebut. Adapun nilai yang dimaksud seperti terkait hubungan antara manusia dengan Tuhan, hubungan antara sesama manusia, hubungan dengan alam, dan menghormati arwah sehingga adat harus dilestarikan.

Advertisement

“Adat bisa dimodernisasi bukan menghilangkan eksistensi dari adat, tetapi sesuai dengan cara-cara yang modern,” ucapnya.

Selanjutnya, Josef menuturkan Pemprov NTT juga mewajibkan semua peserta didik hingga aparatur sipil negara (ASN) setiap hari Selasa dan Jumat menggunakan pakaian adat NTT.

“Ini ekspresi budaya tradisional, ini kain intelektual dari nenek moyang, seluruh anak sekolah dan seluruh ASN harus menggunakan ini,” ucapnya.

Selain itu, setiap Kamis, pelajar dan ASN menggunakan pakaian motif NTT dalam upaya mewariskan kepada generasi muda untuk mencintai nilai-nilai kekayaan intelektual dari nenek moyang. Adapun upaya lainya, lanjut Josef dengan mempopulerkan bahasa daerah.

Sementara Bupati Ngada, Andreas Paru menambahkan acara adat Reba merupakan potensi wisata budaya yang telah mendapat pengakuan dari pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagai warisan budaya tak benda.

Untuk itu, acara adat Reba menjadi salah satu wisata budaya yang sangat menonjol dari bidang pariwisata bagi Kabupaten Ngada.

“Paling menonjol wisata budaya salah satu kegiatan Reba,” ucapnya.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

TAG: 


[Category Opsiin, Media Informasi]

Baca Juga

Komentar