Kepala Pentagon Sebut AS Siap Membela Sekutu Mereka di Baltik
Jum'at, 17 Februari 2023 - 06:00 WIB
A A A
WASHINGTON - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin mengatakan, AS siap membela negara-negara Baltik Estonia , Latvia, dan Lituania jika diperlukan. AS juga akan mempertahankan kehadiran militernya di wilayah tersebut.
"Kami berkomitmen pada Pasal 5, Anda bisa bertaruh untuk itu," kata Austin, mengacu pada persyaratan dalam Piagam NATO, bahwa setiap anggota aliansi saling membela jika mereka diserang.
Baca: Rusia: AS Harus Buktikan Jika Memang Tidak Hancurkan Nord Stream
"Kami berkomitmen pada Pasal 5, Anda bisa bertaruh untuk itu," kata Austin, mengacu pada persyaratan dalam Piagam NATO, bahwa setiap anggota aliansi saling membela jika mereka diserang.
Baca: Rusia: AS Harus Buktikan Jika Memang Tidak Hancurkan Nord Stream
Berbicara di Tallinn, setelah pembicaraan dengan para pemimpin Estonia, Austin mengatakan, AS akan terus mempertahankan kehadiran militer yang "terus-menerus dan bergilir" di wilayah tersebut.
"Amerika Serikat tetap teguh berkomitmen pada kebebasan dan kedaulatan sekutu Baltik kami," kata Austin pada konferensi pers, seperti dikutip dari Reuters.
Tiga Negara Baltik, tetangga Rusia dan sekutunya Belarusia, pernah diperintah dari Moskow tetapi sekarang menjadi bagian dari NATO dan Uni Eropa.
Baca: AS Tembak Jatuh Sebuah Drone, Diduga Buatan Iran
Menteri Pertahanan Estonia Hanno Pevkur mengatakan negaranya "bekerja untuk mencegah" diserang jika Rusia tidak dihentikan di Ukraina.
"Pencegahan adalah satu kata kunci di sini. Inilah mengapa NATO membuat rencana pertahanan regional baru yang diharapkan akan disetujui dalam KTT NATO Vilnius pada bulan Juli," kata Hanno.
Sejak 2019, Amerika Serikat telah mengerahkan kelompok bergilir yang terdiri dari sekitar 500 tentara dan peralatan di Lituania, dan pada bulan Desember mengumumkan peleton sistem roket artileri HIMARS dan kompi infanteri di Estonia.
Baca: Helikopter Black Hawk Jatuh di AS, 2 Anggota Garda Nasional Tewas
NATO telah mengerahkan tiga batalyon multinasional di masing-masing negara Baltik sejak 2017, kehadiran "terus-menerus" dari tentara bergilir untuk melayani sebagai kawat perjalanan untuk pasukan tanggapan yang lebih besar jika Rusia menyerang wilayah NATO.
Austin juga kembali menegaskan, bahwa AS akan mendukung Ukraina dengan peralatan militer, dan mengatakan dia memperkirakan Rusia akan terus kehilangan banyak personel militernya yang "tidak lengkap dan kurang terlatih".
"Pertarungan ini akan terus berkembang, dan kami akan melakukan semua yang kami bisa, bekerja sama, untuk memastikan bahwa kami memberi mereka sarana untuk sukses," kata Austin.
[Category Opsiin, Media Informasi]
Komentar
Posting Komentar