Kisah Tim SAR Turki Pertaruhkan Nyawa Masuk Bangunan Rapuh demi Cari Ponsel Nenek Korban Gempa - inews
Kisah Tim SAR Turki Pertaruhkan Nyawa Masuk Bangunan Rapuh demi Cari Ponsel Nenek Korban Gempa
ANTAKYA, iNews.id - Selalu ada kisah haru di balik bencana, seperti gempa Turki. Murathan Adil, tentara Turki bagian dari tim SAR, memenuhi permintaan seorang nenek 75 tahun untuk mencari ponselnya di bangunan rapuh tempa tinggalnya di Kota Anatakya, Hatay, Sabtu (11/2/2023).
Tentu saja sangat berisiko masuk ke unit tempat tinggal nenek yang akrab dipanggil Mama Busra itu karena bangunan bisa saja ambruk setiap saat mengingat kondisinya yang rapuh. Namun Adil dan rekannya tetap sabar memenuhi permintaan sang nenek.
Dia dibantu menggunakan bucket ekskavator untuk diarahkan ke posisi tempat tinggal Mama Busra di lantai 2. Bangunannya yang sudah benar-benar rapuh. Posisi bangunan berada di jalan sempit yang telah berubah menjadi jalan buntu akibat penuh puing-puing sisa gempa. Fondasi bangunan serta ruang bawah tanah sudah runtuh. Sebagian fasadnya juga ambruk serta ada retakan menganga.
Menurut sang nenek, seperti diceritakan kepada Reuters, ponsel itu satu-satunya media komunikasi dengan putranya. Dia tak tahu bagaimana kondisi putranya 5 hari pascagempa.
Singkat cerita, setelah mencapai lantai 2 seorang relawan keluar dari dalam banguan dan Adil menyambutnya. Mereka membawa tas merah yang di dalamnya ada ponsel Mama Busra serta beberapa peralatan lain yang mungkin dibutuhkan.
Ponsel itu diserahkan ke Mama Busra dalam kondisi mati. Maklum saja gempa sudah 5 hari berlangsung saat itu dan ponsel kehabisan daya.
Mama Busra semakin gusar karena ternyata ponsel itu tak bisa digunakan untuk mengetahui kabar putranya.
Beruntung ada orang lain di pusat pengungsian yang ternyata kenal baik dengan putra Mama Busra. Bukan hanya itu, orang tersebut memiliki nomor telepon putranya. Dia meminjamkan ponselnya kepada Mama Busra sehingga bisa menghubugi putranya.
Setelah terhubung dengan putranya, Mama Busra tak bisa menyembunyikan rasa haru. Dia menangis saat pertama mendengar suara putranya yang ternyata dalam kondisi baik.
"Ini seperti kamu memberi saya seisi dunia," kata Mama Busra, saat mendengar suara putranya.
Bukan hanya Mama Busra, tim SAR yang mendampingi merasa puas telah memberikan pelayanan kepada nenek tak berdaya itu.
Editor : Anton Suhartono
Follow Berita iNews di Google News
[Category Opsiin, Media Informasi]
Komentar
Posting Komentar