Menteri LHK: Kompos Mampu Tekan Emisi Gas Rumah Kaca
Minggu, 26 Februari 2023 | 16:29 WIB
Oleh: Celvin M Sipahutar / FER
Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar, menekankan pentingnya mengolah sampah organik menjadi kompos.
"Pembuatan kompos dapat mengurangi emis gas rumah kaca jika dilakukan secara masif. Terlebih lagi, sampah organik bisa menjadi kontributor terbesar emisi gas rumah kaca di Indonesia," kata Siti Nurbaya Bakar, saat menghadiri kegiatan Compost Day di Lapangan Banteng, Jakarta, Minggu (26/2/2023).
Siti Nurbaya Bakar mengatakan, berdasarkan data dari daerah yang dihimpun oleh KLHK tahun 2022, timbulan sampah di Indonesia 68,7 juta ton per tahun. Komposisinya didominasi sampah organik sisa makanan sebesar 41,27%, kurang lebih 38,20% bersumber dari rumah tangga.
"Selain itu, sampah organik juga merupakan kontributor terbesar dalam menghasilkan emisi gas rumah kaca jika tidak terolah dengan baik," ujarnya.
Siti Nurbaya Bakar menambahkan, KLHK sendiri telah menyiapkan strategi untuk menekan emisi gas rumah kaca di Indonesia secara lebih tajam mulai tahun 2030.
"Harapannya, Indonesia mampu mencapai zero emission pada tahun 2060 atau lebih cepat," imbuhnya.
Sementara itu, dalam kegiatan yang sama, Siti Nurbaya juga menyebut bahwa pengelolaan sampah organik sebagai kompos penting dilakukan untuk mencapai zero waste.
"Pengelolaan sampah organik khususnya sampah sisa makanan adalah sangat penting dan perlu menjadi perhatian kita juga dalam upaya mencapai target zero waste. Sudah saatnya sekarang kita meninggalkan pendekatan atau cara lama kumpul, angkut, buang yang menitikberatkan pada pengolahan sampah di TPA," terang Siti Nurbaya.
Lebih lanjut, pengurangan efek gas emisi rumah kaca, ujar Siti Nurbaya, juga diupayakan di sektor limbah. Ini sebagai komitmen pemerintah dalam pengendalian perubahan iklim di dunia akibat emisi gas rumah kaca sejak tahun lalu.
"Yang meliputi pengurangan efek gas emisi rumah kaca sektor limbah tahun 2030 Indonesia yaitu penurunan gas emisi rumah kaca 40 juta ton CO2 equivalent dengan upaya sendiri atau 43,5 ton CO2 equivalent dengan kerja sama teknik internasional," pungkasnya.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
TAG:
[Category Opsiin, Media Informasi]
Komentar
Posting Komentar