Alasan Armenia Larang Putin Datang Meski Negara Sahabat Rusia - CNN Indonesia

 

Alasan Armenia Larang Putin Datang Meski Negara Sahabat Rusia

CNN Indonesia
3-4 minutes
Jumat, 31 Mar 2023 07:00 WIB

Armenia memastikan melarang Presiden Rusia Vladimir Putin datang ke negaranya meski negara itu bersahabat dengan Moskow.

Presiden Rusia Vladimir Putin dilarang datang ke Armenia. (AP/Sergei Savostyanov)

Jakarta, CNN Indonesia --

Armenia memastikan melarang Presiden Rusia Vladimir Putin datang ke negaranya meski negara itu bersahabat dengan Moskow.

Negara Eropa Timur itu tak akan segan menangkap Putin jika datang meski Armenia dan Rusia merupakan negara sahabat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alasan utama Armenia mengambil langkah tersebut karena negara itu merupakan salah satu anggota Pengadilan Kriminal Internasional (International Criminal Court/ICC) dan tetap mematuhi lembaga pengadilan internasional itu.

Sebelumnya, ICC merilis surat perintah penangkapan Putin karena dianggap telah melakukan kejahatan perang, terutama memaksakan deportasi anak-anak Ukraina korban perang ke Rusia.

Wakil Majelis Nasional Armenia dari Partai Nikol Pashinyan, Gagik Melkonyan, pada Rabu (29/3), meminta Putin sebaiknya tak datang ke negara itu beberapa waktu setelah heboh ICC memerintahkan untuk menangkap pemimpin Rusia tersebut.

"Jika Putin datang ke Armenia, dia akan ditangkap. Putin lebih baik tetap berada di negaranya," kata Melkonyan, seperti dikutip The Moskow Times.

Melkonyan beralasan mereka mesti mematuhi kewajiban sebagai negara anggota ICC jika memang diperintahkan untuk menangkap Putin saat pemimpin Rusia itu menginjakkan kaki di negara mereka.

"Jika kami adalah bagian dari perjanjian ini, kami harus memenuhi kewajiban kami. Biarkan Rusia menyelesaikan masalahnya dengan Ukraina. Saya ingin Putin tidak datang ke Armenia," ujarnya.

Armenia memang merupakan salah satu negara anggota ICC yang sudah meratifikasi Statuta Roma. Mahkamah Konstitusi Armenia meratifikasi traktat itu pada pekan lalu dan mengklaim bahwa aturan dalam ICC tak bertentangan dengan negara mereka.

Kementerian Luar Negeri Rusia pernah mendesak Armenia untuk tidak tunduk terhadap aturan ICC.

Kemlu Rusia memperingatkan konsekuensi negatif dalam hubungan bilateral kedua negara apabila Armenia menjalankan perintah ICC tersebut.

"Moskow menganggap rencana Yerevan untuk menyetujui Statuta Roma dari ICC sama sekali tidak bisa diterima," demikian pernyataan Kemlu Rusia seperti dikutip RIA Novosti via Reuters, Selasa (28/3).

Di satu sisi, Armenia memiliki hubungan baik dengan Rusia. Negara itu bahkan masih tercatat sebagai partner dialog Shanghai Cooperation Organization (SCO) yang beranggotakan Rusia, China, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, dan Uzbekistan.

SCO merupakan kerjasama ekonomi hingga militer di antara negara-negara yang tergabung dalam organisasi tersebut.

(tim/bac)

Saksikan Video di Bawah Ini:

VIDEO: ICC Perintahkan Tangkap Putin, Rusia Masa Bodoh

Baca Juga

Komentar