Beranikah AS Menangkap Vladimir Putin jika Diminta ICC? Ini Kata Menlu Blinken

WASHINGTON DC, iNews.id – Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ditanya oleh senator apakah otoritas di negaranya akan menangkap Vladimir Putin jika presiden Rusia itu datang ke Amerika. Lalu seperti apa jawabannya?
“Saya tidak bisa mendahului itu, karena jelas, saya harus melihat hukum dan peraturan itu. Kami sebenarnya bukan pihak ICC. Jadi, saya tidak ingin terlibat dalam hipotetis itu,” kata Blinken dalam sidang Senat AS di Washington DC, Rabu (22/3/2023).

Pertanyaan diajukan oleh Senator Lindsey Graham, yakni apakah otoritas AS akan menangkap Putin atas permintaan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) jika orang kuat Kremlin itu datang ke Amerika Serikat. Namun, Blinken tak mampu memberikan jawaban yang tegas dan pasti.
Blinken berkelit bahwa justru setiap negara yang menjadi bagian dari ICC-lah yang harus memenuhi kewajibannya. Mereka, kata dia, harus menangkap Putin jika politikus Rusia itu tiba di wilayah mereka.

Pada Jumat (17/3/2023) pekan lalu, ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan Putin dan Komisaris Presiden Rusia untuk Hak Anak, Maria Lvova-Belova. Menurut lembaga itu, Putin dan Lvova-Belova bertanggung jawab atas kejahatan pemindahan penduduk (anak-anak) yang melanggar hukum dari wilayah pendudukan di Ukraina ke Rusia.

Menanggapi surat perintah semacam itu, Kremlin menyatakan Rusia bukanlah pihak yang tergabung dalam ICC. Karenanya, keputusan pengadilan itu secara hukum batal demi hukum untuk negara bekas Uni Soviet itu.
Pada Senin (20/3/2023), mantan Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton mengatakan, Amerika Serikat tidak boleh bekerja sama dengan ICC. Alasannya, ICC pada dasarnya tidak sah, karena tidak memiliki kerangka konstitusional untuk menahan Putin.
Editor : Ahmad Islamy Jamil
Follow Berita iNews di Google News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar