Bripka Arfan Gelapkan Pajak Kendaraan Rp 2,5 Miliar Lihat Tutorial di Google, Tewas Usai Minum Racun - Tribunnews

Bripka Arfan Gelapkan Pajak Kendaraan Rp 2,5 Miliar Lihat Tutorial di Google, Tewas Usai Minum Racun - Halaman all

X
Bripka Arfan Saragih, anggota Sat Lantas Polres Samosir yang disebut tewas karena minum racun sianida
Bripka Arfan Saragih, anggota Sat Lantas Polres Samosir yang disebut tewas karena minum racun sianida

SERAMBINEWS.COM, SAMOSIR-  Bripka Arfan Saragih, anggota Sat Lantas Polres Samosir dituduh melakukan penggelapan pajak kendaraan milik masyarakat hingga Rp 2,5 miliar. 

Belakangan, setelah kasus ini mencuat, Bripka Arfan Saragih ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan.

Polisi menyebut, bahwa Bripka Arfan Saragih minum racun sianida di pinggir tebing curam Dusun Simullop, Desa Siogung Ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir.


Pascakematian Bripka Arfan Saragih, sang ayah Fince Saragih tak percaya anaknya bunuh diri.

Fince mengatakan ada sejumlah kejanggalan dan luka pada tubuh anaknya.

Namun, Kapolres Samosir, AKBP Yogie Hardiman menegaskan, bahwa anak buahnya itu memang bunuh diri.

Kalaupun keluarga mendiang tidak terima, kata Yogie, itu hal yang wajar.

"Berdasarkan hasil autopsi yang sudah disampaikan ahli autopsi, tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik. Memang ada beberapa memar, kemungkinan itu karena meminum racun sianida, itukan sifatnya panas," kata Yogie, saat siaran langsung segmen Selamat Sore Tribun Medan, Rabu (15/3/2023).

Yogie mengatakan, karena sianida itu panas, kemungkinan korban meronta-ronta.


Sehingga, kata dia, terdapat memar pada tubuh korban. 

"Tidak ada yang kami tutup-tutupi," kata Yogie.

Dia mengatakan, dari hasil penyelidikan forensik digital terhadap handphone milik korban, ditemukan sejumlah fakta soal dugaan bunuh diri.

Menurut Yogie, pada handphone korban ada riwayat pencarian di Google tentang bagaimana bunuh diri jika meminum zat beracun.

"Berdasarkan riwayat itu, kami menemukan di tanggal 3 Februari 2023 pada pukul 10.00 WIB, ada penelurusan berapa lama potasium dapat membunuh manusia. Kemudian, pada saat yang sama, (ada pencarian) berapa lama sianida membunuh manusia, berapa jam reaksi racun potas pada manusia," ungkap Yogie.

Sehingga, kata Yogie, dapat disimpulkan bahwa benar, korban diduga melakukan bunuh diri dengan cara meminum racun sianida. 

"Sangat banyak sekali bagaimana penelusuran melalui Google bagaimana cara bunuh diri," katanya.

Disinggung mengenai sosok Bripka Arfan Saragih, Yogie yang mengaku baru satu setengah bulan menjabat sebagai Kapolres Samosir mengatakan, mendiang ini merupakan orang yang disiplin waktu. 

"Dia tidak pernah terlambat apel dan selalu mengikuti segala kegiatan di Polres," kata Yogie.

Namun begitu, yang sangat disesalkan adalah ketika korban melakukan penggelapan pajak bersama komplotannya.

Adapun penggelapan ini diduga berlangsung sudah sekian lama.

Kasusnya mulai mencuat tahun 2018.

"Kemudian meledak di tahun 2019, 2020 sampai dengan 2022," katanya.

Yogie bilang, modus dari pada korban ini dengan cara menerima uang setoran pajak kendaraan masyarakat.

Lalu, uang itu tidak disetorkan ke loket Samsat Pangururan.

Sehingga, para wajib pajak dirugikan.

Total pajak yang tidak disetorkan hingga Rp 2,5 miliar.

Dari hasil penyelidikan, korban dan komplotannya juga melakukan pemalsuan data.

Korban menyerahkan dokumen kepada korban, yang ternyata itu adalah palsu.

Sehingga, korban baru sadar ketika mengecek tagihan pajaknya.

Kata Yogie, ada yang sampai menunggak hingga Rp 6 juta dan harus membayar denda.

"Cara dia melakukan penggelapan itu, setelah dia menerima uang dari wajib pajak, kemudian dia tidak disetorkan, dan dibuatkan seolah-olah bahwa pajak sudah dibayar," katanya.

Dari hasil penyelidikan, ada empat orang lain yang terlibat dalam kasus penggelapan pajak ini.

Mereka adalah Acong alias ET, BM, DM, dan RP.

Namun keempatnya ini belum ditangkap dan dipenjarakan.

Karena kasus ini cukup menyita perhatian publik, Yogie pun berpesan pada semua anggotanya untuk taat dan patuh dalam menjalankan tugas.

Dia meminta agar semua anggota tidak melakukan pelanggaran hukum, dan jangan melukai hati masyarakat Kabupaten Samosir.

Terakhir, Yogie berpesan kepada semua masyarakat, jangan lagi membayar pajak lewat calo atau makelar.

Sebaiknya bayarlah pajak langsung ke loket yang sudah disediakan.

"Atau bisa lewat aplikasi Signal, jadi tidak perlu bertemu antara masyarakat dengan petugas," katanya.

Berkenaan dengan kasus Bripka Arfan Saragih dan komplotannya, Yogie akan menerapkan sejumlah pasal khusus.

Mulai dari Pasal 374 ataupun Pasal 372 tentang penggelapan dan pemalsuan dokumen, juga Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Muncul Kecurigaan

Bripka Arfan Saragih, anggota Sat Lantas Polres Samosir diklaim bunuh diri minum racun sianida karena ketahuan melakukan penggelapan pajak senilai Rp 2,5 miliar.

Namun, setelah kematian Bripka Arfan Samosir, muncul kecurigaan dari pihak keluarga.

Menurut informasi, sebelum ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan pada 6 Februari 2023, Bripka Arfan Saragih pamit dari rumahnya pada Jumat, 3 Februari 2023.


Bripka Arfan Saragih kemudian pergi meninggalkan rumah untuk dinas seperti biasa.

Saat meninggalkan rumah di Desa Saitnihuta, Kecamatan Pangururan, Bripka Arfan Saragih menggunakan seragam dinas lengkap.

Namun, sejak kepergiannya dari rumah, Bripka Arfan Saragih tak ada kabar.

Belakangan diketahui, bahwa Bripka Arfan Saragih sudah ditemukan tewas dalam posisi telungkup di pinggir jalan Dusun Simullop, Desa Siogung Ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir pada 6 Februari 2023 lalu.

Saat ditemukan tewas, Bripka Arfan Saragih hanya menggunakan kaus cokelat kedinasan.

Ia masih menggunakan celana dinas, lengkap dengan kopelnya.


 
Di sekitar jenazah korban, ditemukan sepeda motor Yamaha RX King BK 6185 UC hijau yang biasa digunakan korban untuk berdinas.

Namun begitu, Kapolres Samosir, AKBP Yogie Hardiman menegaskan bahwa anak buahnya meninggal karena bunuh diri minum racun sianida.

Hal itu dibuktikan dengan adanya pemeriksaan terhadap jenazah korban.

Dari hasil pemeriksaan, polisi mengklaim bahwa kematian korban disebabkan lemas akibat masuknya cairan ke saluran makan hingga ke lambung dan saluran napas, disertai adanya pendarahan pada rongga kepala.

Dimakamkan di Simalungun

Kematian Bripka Arfan Saragih masih menjadi misteri, khususnya untuk keluarga.

Setelah dinyatakan meninggal dunia karena minum racun sianida, jenazah korban kemudian dimakamkan di kampung halamannya di Dusun Pagar Janji, Mariahbuttu, Silau Kahean, Simalungun, pada 8 Februari 2023 sekira pukul 22.00 WIB.

Saat keluarga mendatangi Polres Samosir, mereka masih belum percaya dengan hasil autopsi jenazah korban.

Ayah Bripka Arfan Saragih, Fince Saragih belum yakin anaknya itu bunuh diri, seperti yang disampaikan Kapolres Samosir.

Pada wartawan di Samosir, Fince sempat menyebut ada menemukan sejumlah kejanggalan di tubuh anaknya.

Pertama bagian kepala belakang yang melunak.

Kemudian, di bagian leher terdapat luka tusuk dan seperti terbakar.

Berkenaan dengan hal ini, Tribun-medan.com masih berupaya mencari dan mewawancarai ulang keluarga mendiang Bripka Arfan Saragih, terutama istrinya bernama Jeni Simorangkir.

DISCLAIMER

Berita ini bukan untuk menginspirasi pembaca/masyarakat melakukan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Baca Juga

Komentar