Buntut Penyanderaan Pilot Susi Air, Susi Pudjiastuti Sampaikan Permohonan Maaf - Beritasatu

 

Buntut Penyanderaan Pilot Susi Air, Susi Pudjiastuti Sampaikan Permohonan Maaf

Rabu, 1 Maret 2023 | 12:17 WIB
Oleh: Helmut Timothy, Agnes Purba / WIR

Pendiri Maskapai Susi Air, Susi Pudjiastuti memberikan keterangan pers soal penyanderaan pilot Susi Air di Jakarta Timur  pada Rabu (1/3/2023) 
Pendiri Maskapai Susi Air, Susi Pudjiastuti memberikan keterangan pers soal penyanderaan pilot Susi Air di Jakarta Timur  pada Rabu (1/3/2023)  (Foto: B Universe Photo)

Jakarta, Beritasatu.com- Pendiri Maskapai Susi Air, Susi Pudjiastuti meminta maaf atas kejadian penyanderaan pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua. Susi mengaku tidak habis pikir KKB sampai membakar pesawat Susi Air yang mendarat di Bandara Paro, Nduga, Papua.

Advertisement

Menurut Susi, tindakan penyanderaan terhadap pilot Philips oleh KKB Papua bukanlah hal yang bijaksana dan tidak dibenarkan karena telah merenggut kemerdekaan orang lain demi mendapatkan hal yang diinginkan.

“Yang sangat tidak kita harapkan dan tidak habis pikir, sebagai pendapat saya pribadi, orang yang memperjuangkan kemerdekaan dengan mengambil kemerdekaan orang bukanlah cara yang bijak dan benar," ujar Susi Pudjiastuti pada Rabu (1/3/2023) saat konfrensi pers di kecamatan Makasar, Jakarta Timur.

Susi Pudjiastuti mengatakan bahwa Philips adalah salah satu pilot terbaik yang dimiliki maskapai Susi Air, dan sudah lama ia mengenal secara personal dengan keluarganya di Indonesia sejak 2010. Founder Susi Air tersebut menegaskan bahwa pilotnya tidak masuk dalam kelompok OPM Papua, atau kelompok lainnya.

Advertisement

“Philips adalah salah satu pilot terbaik saya dari Susi Air, kemudian dia kerja di airline dan 2 tahun lalu kembali ke Susi Air, dia menikah dengan orang Pangandaran, dulu ibu istrinya bekerja di perusahaan perkinanan saya, jadi sangat dekat dan anaknya sangat baik. Dia seorang bapak rumah tangga saya kenal pribadi dengan keluarga istrinya, sudah hampir bekerja 10 tahun," ujar mantan menteri kelautan dan perikanan itu.

Pemilik maskapai Susi Air tersebut juga meminta maaf kepada masyarakat Papua secara umum karena akibat kejadian pembakadan pesawat dan penyanderaan pilot trlah berdampak kepada operasional pesawat Susi Air.

Sebanyak 40 persen operasional penerbangan di Papua terhenti, secara spesifik 70 persen operasional penerbangan jenis porter menjadi terhenti. Hal ini berdampak dengan sejumlah tempat yang selama ini dilayani penerbangan perintis yang aksesnya terputus.

Sebagaimana diketahui penyanderaan bermula dari disabotasenya pesawat maskapai Susi Air terjadi pada 7 Februari. Pesawat dengan nomor penerbangan SI 9368 itu dilaporkan hilang kontak. Pesawat yang diterbangkan oleh Phillip Marthens itu seharusnya kembali lagi ke Timika pukul 07.40 WIT.

Dua jam berselang, Susi Air memunculkan pemancar sinyal darurat atau emergency locator transmitter (ELT) dengan posisi aktif pukul 09.12 WIB. Perusahaan langsung menanggapi sinyal darurat tersebut dengan pengiriman pesawat lain untuk memeriksa posisi. Namun pesawat ditemukan dalam kondisi terbakar di landasan Lapangan Terbang Distrik Paro.

Pesawat PK-BVY rute penerbangan perintis Timika – Paro dirusak oleh kelompok separatis TPNPB-OPM pimpinan Egianus Kogoya. Perusakan dilakukan setelah landing di Lapangan Terbang Apro, Selasa 7 Februari 2023 pukul 06.17 WIT.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

TAG: 

Baca Juga

Komentar