BUNYI Memilukan Chat Terakhir Ajudan Kapolda Gorontalo Sebelum Tewas, Sempat Kirim Pesan Kematian - Tribuntrends

 

BUNYI Memilukan Chat Terakhir Ajudan Kapolda Gorontalo Sebelum Tewas, Sempat Kirim Pesan Kematian - Halaman all

Ajudan Kapolda Gorontalo tewas bunuh diri di mobil, diduga karena masalah asmara
Ajudan Kapolda Gorontalo tewas bunuh diri di mobil, diduga karena masalah asmara

TRIBUNTRENDS.COM - Teka-teki kematian Briptu RF, ajudan Kapolda Gorontalo yang tewas di dalam mobil masih menyita perhatian publik.

Saat ditemukan, Briptu RF sudah dalam kondisi tewas dan bersimbah darah.

Ajudan Kapolda Gorontalo ini nekat mengakhiri hidupnya diduga lantaran masalah asmara.

Chat terakhir Briptu RF sebelum tewas pun tampak begitu memilukan.

Penemuan jenazah Briptu RF diawali dengan kecurigaan seorang warga berinisial AM.

Awalnya pada Jumat (24/3/2023) sekira pukul 16.30 Wib, AM melihat mobil dinas berpelat 121 XXIX itu terparkir di lahan kosong tepi jalan Gorontalo Outing Ring Road (GORR) Desa Ombulo, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo.

Kembali melihat mobil tersebut dalam kondisi menyala keesokan harinya, AM dan rekannya syok kala melihat Briptu RF terbujur kaku di dalamnya.

AM juga melihat Briptu RF berlumuran darah di dada sebelah kirinya.

Atas penemuan jasad Briptu RF tersebut, Polsek Limboto Barat segera melakukan penyelidikan.

Hingga akhirnya diketahui identitas Briptu RF yang merupakan staf pribadi Irjen Pol Helmy Santika.

Curhat Terakhir Korban

Saat ditemukan, posisi Briptu RF disorot penyidik.

Pasalnya, Briptu RF terduduk kaku dengan luka tembak di dada kiri.

"Korban berada di kursi pengemudi dalam posisi bersandar ke belakang. Posisi tangan kanan korban berada di sebelah kanan badan korban dengan posisi seperti menarik pelatuk," kata Kabid Humas Polda Gorontalo, Kombes Pol Wahyu Tri Cahyono.

Berdasarkan olah TKP sementara, Briptu RF diduga meninggal dunia karena bunuh diri.

Terkait dugaan tersebut, polisi masih terus melakukan penyelidikan.

Sementara itu, penyidik telah memeriksa sejumlah saksi.

Hingga akhirnya terungkap dugaan motif bunuh diri yang dilakukan Briptu RF.

Ternyata sebelum mengakhiri hidupnya, Briptu RF sempat melayangkan curhatan.

Curhatan tersebut berkaitan dengan asmara.

Tak cuma itu, Briptu RF juga diakui para saksi belakangan kerap mengirimkan pesan berbau kematian.

Ilustrasi jenazah korban bunuh diri (net)

"Ini berdasarkan keterangan saksi bahwa pada beberapa waktu terakhir, memang korban ini mengirim hal-hal yang berbau tentang kematian," ungkap Dirkrimum Polda Gorontalo Kombes Nur Santiko dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas TV, Senin (27/3/2023).

Sebelum diduga bunuh diri di mobil dinas, Briptu RF galau.

Hal tersebut disinyalir karena adanya perasaan cinta terpendam kepada sang pujaan hati.

Lantaran hal itu, polisi bakal memeriksa teman dekat wanita Briptu RF.

Hal itu dilakukan guna mendalami motif dugaan bunuh diri Briptu RF.

"Ada informasi bahwa belakangan ini adanya kiriman yang berbau kematian.

Kemudian adanya keluhan bahwa ada hal-hal perasaan cinta yang terpendam dan kekecewaan," kata Kombes Nur Santiko.

"Hingga saat ini, indikasi bahwa ini terkait dengan motif asmara yang terpendam," sambungnya.

Keluarga Tolak Otopsi

Sementara polisi mendalami motif kematian Briptu RF, keluarga korban mengurai keputusan mengejutkan.

Pihak keluarga mengaku telah menerima dan ikhlas atas peristiwa yang terjadi terhadap Briptu RF.

Kendati begitu, keluarga Briptu RF menolak untuk otopsi jenazah.

“Setelah melihat kondisi dari pada jenazah masih utuh seperti saat ditemukan meninggal di TKP, pihak keluarga menyatakan keberatan untuk dilakukan otopsi,” ungkap Kombes Pol Wahyu Tri Cahyono dikutip dari Kompas.com.

“Namun tetap pihak keluarga menginginkan agar penyidik segera mengungkap motif meninggalnya Briptu RF ini,” tambah dia.

Tapi demi kepentingan penyidikan dan penyelidikan, tim dokter forensik tetap melakukan otopsi pada bagian luar jenazah.

“Maka tetap dilakukan pemeriksaan bagian luar mayat, yang dilakukan oleh tim dokter forensik Polri serta Polda Gorontalo dan disaksikan langsung keluarga,” jelas Kombes Pol Wahyu Tri Cahyono.

DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Bunuh diri dilarang keras oleh ajaran semua agama dan dibenci Tuhan.

Semua manusia hidup tidak lepas dari masalah dan Tuhan menganugerahkan akal pikiran kepada manusia sebagai anugerah dan cara menyelesaikan masalah.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya adalah menghubungi kesehatan jiwa di rumah sakit terdekat.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya