Ekonomi Indonesia Dinilai Sudah Kembali ke Era Sebelum Pandemi
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F910x580-2%2F1650375408.jpg.webp)
Jakarta, Beritasatu.com - Sudah tiga tahun lamanya Covid-19 berada di Indonesia. Pasalnya, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi pada 2 Maret 2020. Setelah itu, krisis kesehatan ini juga merembet ke sektor ekonomi. Namun, setelah sempat masuk ke jurang resesi pada 2020, kondisi ekonomi Indonesia perlahan mulai membaik.
Ekonom Core Indonesia Yusuf Rendy Manilet menyampaikan, berkaca dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,31% pada 2022, hal itu menjadi capaian positif pemerintah karena sudah kembali seperti kondisi sebelum pandemi. Tahun ini, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% dan terus meningkat di 2024.
"Kalau kita ukur dari pertumbuhan ekonomi, terutama di tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah mencapai 5,31% atau berada pada angka yang relatif mirip seperti sebelum pandemi. Berdasarkan konteks timeline pemulihan ekonomi, ini merupakan salah satu capaian positif yang dilakukan pemerintah untuk penanganan pandemi dari sisi ekonomi," kata Yusuf Rendy kepada Beritasatu.com, di Jakarta, Jumat (3/3/2023).
Di sisi lain, tingkat vaksinasi Covid-19 di Indonesia juga tergolong cepat dan tinggi dibandingkan negara lain. Hingga pekan ini, pemerintah telah menyuntikkan vaksin Covid-19 sebanyak 445 juta dosis.
"Kalau kita perhatikan, tingkat vaksinasi di Indonesia juga merupakan salah satu yang relatif cepat dan banyak, sehingga ini juga yang menjadikan Indonesia relatif bisa menghadapi gelombang baru dari Covid-19 seperti yang terjadi pada Februari tahun lalu ketika gelombang omicron terjadi," kata Rendy.
Menurut Yusuf Rendy, pandemi Covid-19 telah memberikan pelajaran berharga agar ke depan Indonesia bisa lebih siap menghadapi pandemi.
"Jika pandemi dalam bentuk lain terjadi, yang perlu menjadi perhatian adalah bagaimana langkah di awal yang harus dilakukan pemerintah untuk menjaga agar pendemi itu tidak meluas dan berakibat pada banyaknya atau jatuhnya korban. Hal ini yang sebenarnya tidak kita lihat terutama di awal-awal pandemi," kata Rendy.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Jakarta, Beritasatu.com - Sudah tiga tahun lamanya Covid-19 berada di Indonesia. Pasalnya, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi pada 2 Maret 2020. Setelah itu, krisis kesehatan ini juga merembet ke sektor ekonomi. Namun, setelah sempat masuk ke jurang resesi pada 2020, kondisi ekonomi Indonesia perlahan mulai membaik.
Ekonom Core Indonesia Yusuf Rendy Manilet menyampaikan, berkaca dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,31% pada 2022, hal itu menjadi capaian positif pemerintah karena sudah kembali seperti kondisi sebelum pandemi. Tahun ini, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% dan terus meningkat di 2024.
"Kalau kita ukur dari pertumbuhan ekonomi, terutama di tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah mencapai 5,31% atau berada pada angka yang relatif mirip seperti sebelum pandemi. Berdasarkan konteks timeline pemulihan ekonomi, ini merupakan salah satu capaian positif yang dilakukan pemerintah untuk penanganan pandemi dari sisi ekonomi," kata Yusuf Rendy kepada Beritasatu.com, di Jakarta, Jumat (3/3/2023).
Di sisi lain, tingkat vaksinasi Covid-19 di Indonesia juga tergolong cepat dan tinggi dibandingkan negara lain. Hingga pekan ini, pemerintah telah menyuntikkan vaksin Covid-19 sebanyak 445 juta dosis.
"Kalau kita perhatikan, tingkat vaksinasi di Indonesia juga merupakan salah satu yang relatif cepat dan banyak, sehingga ini juga yang menjadikan Indonesia relatif bisa menghadapi gelombang baru dari Covid-19 seperti yang terjadi pada Februari tahun lalu ketika gelombang omicron terjadi," kata Rendy.
Menurut Yusuf Rendy, pandemi Covid-19 telah memberikan pelajaran berharga agar ke depan Indonesia bisa lebih siap menghadapi pandemi.
"Jika pandemi dalam bentuk lain terjadi, yang perlu menjadi perhatian adalah bagaimana langkah di awal yang harus dilakukan pemerintah untuk menjaga agar pendemi itu tidak meluas dan berakibat pada banyaknya atau jatuhnya korban. Hal ini yang sebenarnya tidak kita lihat terutama di awal-awal pandemi," kata Rendy.
Baca selanjutnya
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, di tengah terpaan berbagai tantangan global, pemerintah telah berhasil memastikan pemulihan ekonomi berjalan secara efektif. Kebijakan konstruktif penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PC-PEN) merupakan kunci keberhasilan pemulihan ekonomi Indonesia.
"Memperhatikan kinerja berbagai leading indicator, baik dari sektor riil dan eksternal, prospek ekonomi Indonesia ke depan berada di level yang baik," kata Airlangga.
Hal ini tercermin dari nilai Indeks Keyakinan Konsumen yang masih optimis, PMI Manufaktur yang konsisten ekspansif, neraca perdagangan yang masih menunjukkan tren surplus selama 33 bulan berturut-turut, dan rasio utang luar negeri terhadap Produk Domestik Bruto yang masih dalam level aman.
"Kita tahu, pertumbuhan ekonomi kita bisa jaga di tahun kemarin sebesar 5,3% (yoy), dan tentunya ini merupakan salah satu pertumbuhan ekonomi yang tertinggi sepanjang 10 tahun terakhir,” kata Airlangga.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar