Pilihan

Gunung Merapi Alami Pemekaran Puncak Hingga 15 Meter - DNAberita

 

Gunung Merapi Alami Pemekaran Puncak Hingga 15 Meter - DNAberita

March 14, 2023

Jakarta,-Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan Gunung Merapi mengalami deformasi. Yakni pemekaran puncak seiring dengan meningkatnya aktivitas gunung tersebut.

“Deformasi ini cukup besar karena kalau dibandingkan dengan total deformasi yang terjadi pada erupsi sebelumnya ini terhitung signifikan,” kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso, Senin (13/3/2023).

Agus memperkirakan deformasi Gunung Merapi ini sekitar 15 meter. “Deformasi ini uniknya adalah total dari pemekaran kubah ini cukup besar sekitar 15 meter,” ucapnya.

Ia mengatakan, kondisi deformasi saat ini berbeda dengan terjadi pada erupsi pada tahun 2006 dan 2010. “Pada tahun 2006 dan 2010, deformasi saat itu terjadi dalam relatif singkat hanya hitungan minggu sampai bulan,” ujarnya.

Selain itu, ia memperkirakan potensi bahaya erupsi Gunung Merapi terjadi di sisi barat laut gunung tersebut. “Jadi pada awal-awal penetapan status siaga itu memang ada peningkatan yang cukup signifikan,” kata Agus.

Dilaporkan, terjadi rentetan awan panas guguran di Gunung Merapi bersumber dari longsoran kubah lava barat daya pada Sabtu kemarin. Aktivitas erupsi saat ini terhitung masih tinggi.

Guguran lava teramati sebanyak 19 kali ke arah barat daya di hulu Kali Boyong, Kali Bebeng dan Kali Sat/Putih dengan jarak luncur maksimal 1.200 meter. Suara guguran terdengar dari Pos Kaliurang dan Pos Babadan sebanyak 6 kali dengan intensitas kecil hingga sedang.

Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih berada pada tingkat “Siaga” (Level III). BPPTKG telah menetapkan tingkat aktivitas Gunung Merapi menjadi Siaga sejak tanggal 5 November 2020.

Menurutnya, aktivitas Gunung Merapi sangat dinamis pada saat ini. “Merapi ini sangat dinamis dimana aktivitas memang masih tinggi meskipun secara virtual itu kejadian guguran awan panas menurun,” ucapnya.

Untuk itu, ia mengingatkan masyarakat untuk waspada dengan kondisi Gunung Merapi ini. “Kita tidak boleh lengah karena Merapi ini sangat dinamis adapun aktivitas saat pemantauan ini masih tinggi,” ucapnya.

Previous article

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek