Pilihan

Kasus Difteri Bukan hanya Garut tapi Juga 6 Kota-Kabupaten di Jabar - inews

 

Kasus Difteri Bukan hanya Garut tapi Juga 6 Kota-Kabupaten di Jabar

Kasus Difteri Bukan hanya Garut tapi Juga 6 Kota-Kabupaten di Jabar
Gejala penyakit difteri yang mudah dikenali. (FOTO: ILUSTRASI)

BANDUNG, iNews.id - Kasus difteri bukan hanya terjadi di Garut, tetapi juga enam kota/kabupaten di Jawa Barat (Jabar). Sekitar 11 kasus suspek difteri dari tujuh kabupaten/kota itu dilaporkan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar. 

Berdasarkan keterangan Dinkes Jabar, laporan kasus suspek difteri tersebut masuk dalam aplikasi pelaporan sepanjang Januari 2023. Namun, hingga kini kasus suspek difteri itu masih berstatus suspek.

Ketua Tim Surveilans Dinkes Jabar Dewi Ambarwati mengatakan, pihaknya masih melakukan pendalaman terhadap belasan kasus suspek difteri ini.

"Ada dari Kabupaten Tasikmalaya, Cianjur, Indramayu, Karawang, KBB, Kota Bogor, dan Kota Sukabumi," kata Dewi Ambarwati, Sabtu (25/2/2023).

Dewi Ambarwati menyatakan, maksud suspek difteri adalah secara klinis dan fisik dari 11 laporan itu sudah mengarah ke difteri. Tetapi, masih menunggu hasil dari laboratorium, sehingga belum bisa sepenuhnya disebut difteri.

"Kalaupun negatif, tapi secara fisik dan klinisnya mengarah ke difteri berarti dia sudah difteri (terkena). Jadi suspek ini sebenarnya sudah difteri," ujar dia.

Sekadar informasi, ada sebanyak tujuh orang warga Sukahurip, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut meninggal dunia diduga terinfeksi virus Difteri. Kasus tersebut terjadi dalam rentang waktu selama 6-19 February 2023.

"Awal Februari (2023) ada 6 (meninggal diduga terkena virus difteri), lalu tambah 1 lagi di tanggal 19 Februari," tutur Dewi Ambarwati.

Dari kejadian ini, Pemkab Garut menetapkan status medis Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit difteri. Penyebab terjadinya kasus Difteri di Desa Sukahurip Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut dikarenakan masih rendahnya dalam pemberian imunisasi. 

Virus Difteri sendiri bisa dicegah dengan imunisasi. "Kita katakan KLB. Berarti, satu kasus saja (difteri) ini sudah bisa kita katakan KLB. Nah setelah itu kita cari di kota-kota lainnya (kasus serupa) untuk diperiksa dan sekarang dalam proses pemeriksaan," ucap dia.

Editor : Agus Warsudi

Follow Berita iNewsJabar di Google News

Bagikan Artikel:
line sharing button

Komentar

Opsi Media Informasi Group

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek